Skip to main content

Puisi Aku Engkau Dan Dia

Puisi Aku Engkau Dan Dia
Puisi aku engkau dia. Kata aku engkau dan dia merupakan kalimat yang menyatakan tiga orang sekaligus, kalimat ini jika dalam percintaan mengartikan tentang penghianatan cinta, sebab salah satu pihak menduakan cinta dari paihak lain, hal seperti ini biasanya perjalanan cinta yang menyakitkan.

Aku engkau dan dia, salah satu dari delapan puisi di kesempatan karya dari seorang bernama pena Dea, puisinya tema campuran. adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi terpaku
  2. Puisi bulan
  3. Puisi aku engkau dan dia
  4. Puisi perjalanan ketempat ibu
  5. Puisi ibuku
  6. Puisi terjaga
  7. Puisi pendosa
  8. Puisi kias.
Bagaimana cerita dan makan dibalik rangkaan bait bait kedelapan puisi tersebut, agar tak penasaran silahak di simak dibawahi ini di mulai dari puisi berjudul terpaku, berikut ini puisinya.

Puisi Aku Engkau Dan Dia

Sama lama saling tegang
Sama lama tergenang
Emosi sampai basi
Ribut tak berisi

Aku cambuk
Kataku sampai buruk
Aku sesal tersengal sengal
Buruk di pikir muka jelangga

Kau tau aku siapa magma
Sedang engkau bara
Ta ada bayu
Jadi linu

Sesal
Sampai keasal
Perih sampai tersisih
Bertarung si ruang hampa


Puisi Terpaku

Sebentar lagi aku pergi
Tinggalkan istana kecil berseri
Tinggalkan orang yg kusayang
Ibu bapa dan putri kecilku

Berat erat langkah ku papah
Serat ingat sidia
Aku terbisu
Terpaku

Hari ini ada pengakraban
Saat datang muali sekolah
Senyum di sunting kembang
Di perduanku aku sendiri


Puisi Bulan

Andai kau rasa siksaku
Saat aku termangu
Di pojokan kamar
Antara lemari dan gantung baju

Aku buka tingkap daun jendela
Saat langit menangis
Saat dingin tipis
Kita merengkuh jadi satu

Bulan
Senja akan berangkat
Di medan tempur dia
Selaksa doamu ku panjat

Dariku,untukmu
Bulan dan senja


Puisi Perjalanan Ke Tempat Ibu

Kereta pelan merayap
Dalam padat pengap
Jalan lurus baru jadi
Cipali

Cengkrama dengan dia
Ibu. Aku kangen kamu
Tlah lama aku
Peraduanku kumal debu

Degup kepak jantung
Ada bintang di ujung
Aku kembali lagi ibu
Putramu yg gagu


Puisi Ibuku

Ibuku pelita
Karmina karunia nama
Dingin lantang berkata
Panutan dalam buta

Sujud simpuh di telapak
Runtuh air di kelopak
Marahku sampai
Sejukmu juntai

Ibu maafkan anakmu
Memberi hujan,memberi api
Dingin di beri kasih
Aku bersujud

Bulan anakmu
Beri bara dariku
Beri kelam di coretnya
Dia diam

Ibuku,bulanku
Luka perih ku bawa lari
Ku tebus
Pupus

Ibu beri sejuta samudra
Selaksa doa
Tuk bulan
Senja


Puisi Terjaga

Tissu beribu
Ku gʌmbar jadi merah
Ku tahta beribu doa
Untuk dia

Tegapkan dada gagah perkasa
Patria tuk teria
Panjang lantang
Tentang

Dia
Pertiwiku
Terpatri dalam
Misteri adalah hartanya


Puisi Pendosa

Telah kembali
Hitam pekat malam
Hening
Kelam

Duniaku tanpa batasan
Liar nakal
Aku tak tau untuk siapa
Karna dia tiada

Coretan dulu kembali
Yg pernah aku janji
Tak ulang mengulangi
Dia tlah tiada

Sirna
Saat senja mulai tua
Senyum dia menyapa
Merah darah
Di katup mulutnya

Itu bahagia


PUISI KIAS

Kias kisah lentera
Satu pengajaran
Diterangi dan menerangi
Bias

Raganya hitam kelam
Darahnya cuma segantan
Pelan dan pasti
Mati jua

Kenang renungkan
Korbankan semua
Tuk jadi pelita
Penerang gulita

Sekarang
Gantung nyawanya
Diantara tingkap
Daun jendela


******

Untukmu tempat tujuanku
Dulu kita bercerita
Di negri atas awan
Senang riang

Lalu
Turun ke pantai
Naik kumbang hitam
Bercengkrama
Bermanja

Ah
Aku keracunan
Apa yg kamu bawa
Kedaluwarsa
Cubit diantara lipat ketiak

Kita pulang . .
Kembali kedunia lg
Aku buka pintu mimpi

Kini
Senyum tlah kuberi
Ibu menitip jadi
"Bahagiain dia

Untukmu dariku


*******

Dari riuh tawarmu
Di gila kaca kaca kecil multimedi
Ada cerita saling berita
Lalu saling sapa

Tawa kata penuh bunga
Semu
Saat rasa mulai bicara
Aralpun pantang

Cuma
Ini aku bisa
Maaf sejuta kata
Sewajar aku ajar


Demikianlah puisi aku engkau dan dia. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.