Skip to main content

Kumpulan puisi menyambut hari buruh Internasional ( suara hati pahlawan devisa )

Kumpulan puisi menyambut hari buruh Internasional ( suara hati pahlawan devisa )

Puisibijak.com - Judul puisi menyambut hari buruh Internasional dengan tema puisi suara hati pahlawan devisa.

Kumpulan puisi tentang hari buruh ini dengan indah memperingati Hari Buruh Internasional dengan menekankan peran penting pahlawan devisa dalam masyarakat global

Dalam kumpulan puisi memperingati hari buruh sedunia ini, berisi kata-kata hari buruh dan penghargaan mendalam terhadap para pekerja migran yang dengan gigih bekerja jauh dari tanah air mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Kumpulan puisi tentang menyambut hari buruh Internasional 1 mei ini, mengekspresikan pengorbanan, ketekunan, dan tekad yang dimiliki oleh pahlawan devisa ini.

Puisi tentang buruh ini juga menggarisbawahi semangat persatuan yang melingkupi para pahlawan devisa yang tidak terpengaruh oleh jarak geografis atau budaya. Pahlawan devisa di dalam puisi buruh ini menjadi simbol kesungguhan dan keberanian dalam menghadapi tantangan di tanah asing.

Dalam memperingati Hari Buruh Dunia Internasional, dengan tema puisi pahlawan devisa, mengajak untuk menghargai para buruh dan pekerja migran dalam membangun ekonomi Dunia. Puisi tema buruh ini juga jadi pengingat indah tentang keberagaman budaya dan kekuatan persatuan dan penghormatan terhadap pahlawan devisa atas kontribusi mereka dalam memajukan dunia.

Kumpulan Puisi Menyambut Hari Buruh sedunia (Internasional) dengan tema puisi suara hati pahlawan devisa

Bagaimana kata-kata hari buruh 1 Mei dalam kumpulan puisi untuk menyambut hari buruh sedunia dengan tema puisi pahlawan devisa yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak

Apakah ada yang membahas seperti puisi buruh tertindas atau bercerita seperti puisi semangat kerja dan puisi Ketenagakerjaan

Untuk lebih jelasnya berikut puisi buruh atau puisi tema buruh untuk menyambut hari buruh internasional dibawah ini.

1. Puisi Masih Terus BerjuangOleh:Puspita Rose

masih..masih seperti semula
ranum angin berhembus mesra
batu karang tetap bertahan
mentari pagi belum bosan bersinar
bintang gemintangpun masih setia

air mengalir ketitik muara
daun-daun bertasbih mengagungkan nama-Nya
burung-burung terbang bebas keangkasa
pun bulan masih pamer keelokannya

sedang kami juga masih disini
menyemai harapan yang tiada pasti
entah mengapa sedikitpun tak beranjak pergi
padahal tahun telah berganti

masih..masih disini
dengan beribu harap yang ada dihati
menantimu mengurai janji
dalam tuntutan kami

jangan anggap kami
tak bisa apa-apa jangan anggap kami tak punya nyali
buruh kasar bergaji rendah
ingat dan camkan..buruh kasar
sekali maju maka tak gentar

bersatu demi keadilan
berjuang untuk kesejahteraan
mari terus berjuang kawan
demi hak dan kewajiban

Couseway bay,17 April 2010


2. Puisi Manusia Separuh SetanOleh: Unieq Awien

Apa itu demokrasi
Apa itu hak azasi Keadilan ?!
Ah . . .

Mereka bilang kami ini pahlawan devisa
Itu yang digembar gemborkan di koran koran
Kenyataan ?

Harga kami tak lebih dari hewan
Di penampungan, di terminal terminal
Di gedung pengesahan, bahkan di bandar bandar kehidupan
Kami diperas kami dimanfaatkan

Para pejabat dan menteri
Cuma sekilas mengenal tak mau memahami permasalahn kami
Abang preman ikut merampas hak kami
Perut mereka menagih makan

Ya !
Penghisap darah buruh, rakus
Berubah menjadi manusia separuh setan

Tai Hang Drive, 23 maret 2010


3. Puisi Aku Masih PerempuanOleh:Maqhia Nisima

Saat lahir aku perempuan
hingga kini tetap perempuan
Besokpun aku juga masih perempuan
Bahkan ajal menjemput dengan tegas tetap perempuan

Tapi
Semangatku ganda
Perjuanganku bagai dua insan
Tugas adilku juga menduakan

Hingga...aku sadar...
Bahwa aku adalah seorang perempuan
masih butuhkan kasih sayang
masih rindukan sebuah perlindungan

Benarkah semua ini?
Tanya ku dan kujawab sendiri
Memang benar
semua benar

Bahwa aku wanita
Yang seharusnya mengaku tetap wanita.
sekuat apapun diriku tetap perempuan

Lalu...
Apakah kita sejajar menikmati hidup
Ya..sejajar dengan laki-laki
bahwa wanita punya hak bahagia

Hong Kong, Mei 2010


4. Ratapan Srikandi NegeriOleh:Tharie Rietha

Kami tinggalkan tanah lahir dengan getir
Menuju rantau yang berkilau seperti mata pisau
Butir-butir harap kami semai Di tanah indah penuh duri
Namun tangan-tangan rakusmu mulai menjarah
Menjamah kecambah-kecambah asa yang masih belia kau gugurkan harapan

Membuat kami hidup dalam kelaparan
Lapar akan keadailan,yg kau jelmakan dengan nama peraturan
harga jual kau hitung setiap nyawa
Itukah peraturanmu?
keadilannu?

Yang telah mencekik leher-leher srikandi berbudi
Kau agung-agung jasa kami menopang ekonomi negeri
Bahkan kau gelari kami setara pahlawan
Dusta!

Bagimu kami hanya sapi perah
Yang kau rodikan hingga airmata ini berdarah
Ingatlah hari ini kau boleh tertawa gagah
Tapi kami para srikandi negeri
takkan pernah menyerah kalah walau harus meregang nyawa

Sheung Shui, 17 April 2010


5. Puisi Kepada Bapak PenguasaOleh:Etik Widya

Bapak-bapak berdasi
Dengarlah keluh kesah kami

Bapak-bapak bergaji tinggi
Rasakanlah kegetiran batin kami

Bapak-bapak penguasa bangsa
Lihatlah, kami masih menderita

Ah Sudahlah
Beribu kali mengiba
Berjuta kali meminta
Kau masih diam saja

Kau bangga
Ketika rakyatmu berbondong-bondong menjual jasa

Kau kian sibuk
Menghitung banyaknya kucuran devisa

Kau palingkan muka
Ketika kami mengadu tanpa lampiran bukti

Kau pura-pura peduli
Ketika segala penyiksaan terkuak ke permukaan

Kau pura-pura berduka
Ketika kawan kami pulang tanpa nyawa

Bapak-bapak penguasa negeri
Masih banyak lagi
Derita yang menyita kebahagiaan kami
Kami tak butuh gelar pahlawan
Kami hanya butuh perlindungan.

Aberdeen, 24 april 2010


6. Puisi Ronce Bunga Putih Oleh: El Sahra Mahendra

Teronce bunga putih
Tergantung di sisi rumah kabung
Ketika gadis kecil itu masih belum tau arti kepergiannya
Namun ketika pulang dia tau emaknya tak mampu lagi tersenyum

Gadis kecil dengan gaun kuning menata lurus
Disitu emaknya tertidur
Pulas memeluk mimpi mimpi indah
Dalam sangka dia bertanya " Seperti inikah cita-cita emak ?"

Tetes air surga dari matanya yang bening
Jatuh mengaliri lekuk wajah polosnya
" Dari negeri seberang sana emak telah bisu ."
Emaknya adalah saksi sejarah yang tak ingin bicara

Ronce bunga putih telah layu
tergeletak di nisan tanpa tanda kebesaran
sebagai penanda pahlawan devisa

Tsuen-Wan 25, April 2010


7. Puisi Jeritan Buruh MigranOleh: Muntamah Cendani

Kawan
Mari kita berjuang
Bersatu merapatkan barisan
Satukan hati dalam tekad

Bersama kita songsong perbaikan
Untuk merengkuh hak-hak kita
Yang terenggut dan terkebiri

Sebersit tanya menguak rasa
Dimana mereka yang selalu berkata kepentingan rakyat ?
Dimana mereka yang berkata menyejahterakan rakyat ?

Mengapa mereka menutup mata?
Mengapa mereka berlalu tanpa kata ?
Mengapa mereka diam mendengar jerit kami ?
Mendengar ratap kami yang terhina di luar negeri ?

Tetes peluh membasah ditingkah amarah
Jeritan membara dari yang tertindas
Gejolak berkobar berkelindan geram

Kami bukan dagangan !
Kami bukan komoditi !
Kami bukan obyek eksploitasi !
Kami manusia yang punya harga diri
Mengapa tak satupun berpihak terhadap kami ?

Yuen Long 18-4-2010


8. Puisi Aku Seorang Pekerja!Oleh: Elly Trisnawati

aku tak punya ketrampilan, katamu
aku tak pantas disebut pekerja, katamu
aku tak pantas dilindungi, katamu
aku kau perlakukan sebagai budakmu

lalu,
siapa yang selama ini mengurus anakmu?
siapa yang selama ini mengurus kakek-nenekmu yang telah renta itu?
siapa yang selama ini menjadi koki di rumahmu dengan menu kegemaranmu?
siapa yang selama ini menjadi cleaning service pribadimu?
siapa pula yang selama ini menjadi akuntan belanja harian pribadimu?

tak cukupkah itu disebut sebagai pekerjaan?
sedang kau sendiri tak bisa melakukannya
tak cukupkah itu disebut sebagai ketrampilan?
sedang kau sendiri tak mungkin mampu melakukannya

aku tak pernah menginginkan sebuah pujian
cukuplah sebuah pengakuan an
aku seorang pekerja!
cukuplah sebuah pengertian
aku bukan budakmu!
cukuplah sepatah kata kita manusia tanpa beda!

Hong Kong, Sai Ying Pun


Demikianlah kumpulan puisi menyambut hari buruh Internasional , baca juga puisi tema buruh yang lain di blog puisi dan kata bijak ini, semoga kumpulan puisi suara hati buruh migran yang diupdate diatas dapat membuat kita tahu bagimana suara hati mereka, sebagai pahlawan devisa.