Skip to main content

Puisi Tentang Gerhana Matahari Total

Puisi Tentang Gerhana Matahari Total
Puisi tentang gerhana matahari total. Puisi gerhana ini terinpirasi dari gerhana matahari total yang terjadi, fenomena langit gerhana matahari yang terjadi pagi tadi, (09/03/2016) Momen tersebut menjadi istimewa bagi Indonesia karena hanya bisa diamati di wilayah Tanah Air

Dan merka yang dapat melihat adalah merakan yang berada seperti di Palu, Balikpapan, Bangka Belitung, dan area lain di Nusantara dapat menyaksikan gerhana matahari total,  Saat sang surya diselubungi kegelapan. dan puisi bertema tentang gerhana matahari total ada enam judul puisi ada pun masing masing judul puisinya antara lain:
  1. Puisi Bulan usai melepas rindu
  2. Puisi sesaat malam menghidupkan tepuk tangan,
  3. Puisi Kata sandi gerhana matahari
  4. Puisi Bumi bersorai seketika langit melita
  5. Puisi Gerhana matahari total
  6. Puisi terpejam sesaat
Nah puisi puisi di bawa ini terinpirasi dari fenomena tersebut, seperti apa puisinya yuk kita simak. di mulai dari  bulan usai melepas rindu.

PUISI GERHANA MATAHARI TOTAL
Karya MS sang muham

( Isyarat alam murka )

Sejajar Bhatara Surya diporos Bumi Pertiwi
sekejab segalanya kehilangan bayangan
fakta kebesaran Illahi

Fenomena alam isyaratkan pesan
sulit melilit memuncak pailit
nusantara merenta tergadai ditangan putra mahkota

Sikap raja buta sejajar petaka buah sengketa anak bangsa
gerhana ini isyarat murka alam
titik api disulut di tiap sudut negeri
harkat mĘŚrtabat digadai dimeja j⨆di
nusantara merana kini murka
waspada, cermati jalur evakuasi

‪#‎Rumahbapasaatgerhana‬, Rabu, Maret - 09/2016 = 10:10 Wib


PUISI BULAN USAI MELEPAS RINDU

Diatas awan badai menumpuk,
Gemerlap hitam bergerak,
Seiring awan
Berjalan

Hening
Gelap berpadu
Sinar temaram membias
Pucat-pasi sang surya bersinar

Fenomena pun sesaat tersaji
Bulan mengungkung bumi
Umbra sesaat
Gerhana

Berlalu
Terang kembali
Bulan dan matahari
Telah usai melepas kerinduan

Anderline
BLPN 090316 11:30


PUISI SESAAT MALAM MENGHIDUPKAN TEPUK TANGAN

Redup
Perlahan sinarnya mengelam
Di balik pucat wajah langit
Pagi itu

Suasana tertidur
Alam hidupkan tepuk tangan
Ramaikan suara gulita
Yang sesaat bergulir

Menitikan bening mata
Dari tetes keharuan
Hati pada penciptanya
Yang begitu maha besar

Gelap
Sekian menit melekat
Di sana detik-detik kian pekat
Mentari perlahan tertutup tirai sekat

Rembulan bertamu
Sekejap singgah di langit biru
Menyapa sang surya
Yang berjingkat kemudian lalu

Hony
Maret, 09-2016


PUISI KATA SANDI GERHANA MATAHARI
Karya MS sang muham

( Tembang amarah sang Bhuana )

Bathara Surya ditelan Ibu pertiwi
sontak gulita rahasia mengungkap rahasia
sekejab sadarkan tiap mahluk tak berdaya

Nyepi di-tilem kesanga ditandai gerhana
sang Bhuana meronta murka
putra mahkota lalai sesaji meronce siasat menghianat

Buta kala dipuja angkara dicipta penguasa
anak bangsa men0nton malah bangga
musang berbulu ayam menyulut api dalam sekam
siapa setia membela nusantara jangan menutup mata
kenali siapa kawan siapa lawan
persiapkan jalur evakuasi

#‎Billymoonistanaku‬, Rabu-gmt, Maret 09/2016 = 20:20 wib


PUISI BUMI BERSORAI SEKETIKA LANGIT MELITA

Jauh
Ketinggian
Bumi berdiskusi
Dengannya
Langit sang maha pertiwi
Indonesia
Bagian beberapa provinsi
Terlintasi

Bumi bersorai
Ketika langit melita
Suasana gema
Menggandrungi
Kehidupan bersimpati
Ke dalam telaga-telaga
Mata mutiara

Kelam
Seakan senja
Menyeranta bilik-bilik mega
Di pangkuan para kelopak bumi berkata
"Subhanallah, betapa agungnya ciptaan yang kuasa"

Lalu gema takbir berkumandang
"Allahuakbar, Allahuakbar"
Inilah kehidupan sesaat mengapung
Di danau biru yang berperahu layar hitam
Melukis cipta dari alam kekuasaan tuhan
Subhanallahu wa'ta ala

Hony
Maret, 09-2016


PUISI TERPEJAM SESAAT
Must Thegoeh Therealkidrock

Dan sang penerang terpejam sesaat
Abadinya berkedip menutup langit
Ribuan tanda "apa diantara gelap dan terang???..
Adakah kala sembunyi dibalik jagad ini
Atau hanya berjalan sama
Seperti debu menusuk indra...


Demikianlah puisi tentang gerhana matahari total. terinpirasi dari fenomena langit yang mungkin akan muncul kembali 33 tahun mendatang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.