Skip to main content

Puisi Hujan Pasrah | Sajak Hujan

Puisi Hujan Pasrah | Sajak Hujan
Puisi hujan pasrah. Pengertian hujan adalah salah satu peristiwa alam, dan terjadi dengan adanya penguapan air berasal permukaan bumi. Uap air itu kemudian mengalami kondensasi menjadi titik-titik air, sebab suhu rendah di atmosfer lalu berkumpul menghasilkan awan

Ketika awan sudah berat dan tidak dapat menunda massa/berat air yang terdapat didalamnya, maka titik-titik air tersebut akan turun kembali ke bumi membentuk hujan, atau bisa disebut presipitasi. beginiah proses terjadinya hujan. Dan dikala hujan sudah turun, muncullah kata kata hujan bergaya bahasa metafora dalam bentuk puisi. seperti, puisi hujan di malam hari, puisi hujan gerimis di malam hari, puisi romantis saat hujan di malam hari, puisi saat hujan turun, malam ini hujan turun lagi. semua puisi ini terinpirasi dari peristiwa alam yaitu hujan.

Berkaitan dengan kata hujan dan kata pasrah yang jadi tema, berikut ini puisi berformat puisi patidusa ada empat judul yang dalam baitnya terdapat kata pasrah dan hujan, bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.

PUISI HUJAN PASRAH

Buih
Gemuruh lirih
Alam suarakan sedih
Cakrawala suram langit merintih

Puja kekata doa memadah
Muka bumi membasah
Hujan pasrah
Serah

Jatuh
Penuh peluh
Bulir mengadu luruh
Seluruh tubuh serasa runtuh

Berguguran pucukpucuk daun teh
Elegi mengalir berceloteh
Derai diperoleh
Leleh

Kemilau Mata Bening
SAA Mksr, 17/03/2016


PUISI PASRAH
Oleh : Azel prd

Tikam, rajam jika perlu
Biar bernanah hatiku
Takkan kulari
Biarlah

Pedih
Tusuk, hunjam
Matipun aku rela
Biar dunia bisa tertawa

Kan kusambut Malaikat kematian
Yang membelai kehampaan
Walau sakit
Biarlah

Bandung 190815


SAJAK HUJAN
Sekar

Tercurah
Gigil mendesah
Sirami hati resah
Mengurai kenangan sebuah kisah

Sudahlah
Kutunduk pasrah
Dalam pintaku menadah
Derai beningku menahan amarah

Enyahlah
Lupakan kisah
Eangkau, aku; terpisah
Langkah kita bersebarangan arah

Sekar 30-11-16


PUISI RENUNGAN
Fie Asyura

Wajah damai dalam peti
Tinggalkan dunia ini
Terasa sepi
Sendiri

Disana...
Langit menangis
Menyambut sang hamba
Yang pergi dipanggil Tuhannya

Kini dia tinggal sendiri
Setelah semua pergi
Terbaring sepi
Disini

Kematian
Tak terhindarkan
Pasrah dalam ketakutan
Sebuah misteri akhir kehidupan

Ingat kehidupan yang kujalani
Semua tak abadi
Hanya persinggahan
Sementara

Lahir
Kita telʌnjang
Saat kita mati
Dalam balutan kain kapan

Mari kita ambil pelajaran
Dari sekilas perjalanan
Sia-sia dunia
Tinggalkan

Sore hujan, 06 oktober 2015


Demikianlah puisi hujan pasrah dan judul puisi patidusa yang lain. terimakasih telah menyimak baca juga puisinya yang lain dengan judul yang berbeda di halaman lain blog ini. Semoga puisi hujan dan lainnya di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi patidusa. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.