Skip to main content

Haibun Kerinduan

Haibun Kerinduan
Haibun Kerinduan. Kerinduan yang dirasakan umunya tidak pernah peduli apa dan siapa, kerinduan bagaikan air kali yang mengalir, dan kerinduan terkadang lenyap setelah sampai pada muara yang bernama 'pertemuan', sebagaimana kerinduan merupakan bagian dari rasa rindu, yang membutuhkan pertemuan untuk menghilangkan perasaan rindu kepada hal yang dirindukan.

Dan berkaitan dengan kata tentang rindu dan kerinduan, puisi yang diupdate ini merupakan puisi rindu dalam bentuk puisi haibun, bagaimanakah ceritan rindu dan keriduan pada puisi haibun kerinduan tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.

Haibun Kerinduan 

Rembulan malam ini meredup, langit tampak gulita. BinĘŚtang malam tak lagi bersuara. serasa senyap sekali, hanya sekilas dedaun bergoyang diterpa sang bayu.

Andai kau di sini, menemaniku menikmati secangkir teh hangat. Mendengarkan lagu favorit kita. Iya, favorit! Lagu yang sering kau senandungkan untukku.

Lalu dengan manja kusandarkan kepala di bahumu. Damai sekali hatiku. Kebersamaan yang sempurna. Dalam kesederhanaan yang dibalut cinta kasih dan ketulusan.

Say... kutunggu masa itu, Di mana kau membuktikan janjimu. Kala Tuhan mengabulkan dedo'a kita. Cinta kita menyatu untuk selamanya.

Malam gulita
Cahaya bulan sirna
Teringat kamu

‪#‎Rindoe‬
Bade, 28-3-16

Demikinlah haibun kerinduan Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi haibun di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.