Skip to main content

Puisi Aku Bukan Kuda Pacu

Puisi Aku Bukan Kuda Pacu
Puisi aku bukan kuda pacu, Kuda sebagaimana diketahui adalah sejenis hewan yang kuat kenapa di katakan kuat sebab terkadang kekutan di ukur dengan kekuatan kuda, kuda dalam puisi dibawah ini, hanya sebagai kata kiasan saja.

Aku bukan kuda pacu, satu dari dua puisi berformat puisi patidusa di kesempatan ini adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi aku bukan kuda pacu
  • Puisi irama gendang
Bagaiman cerita dan makna di balik rangkaian kedua puisi patidusa tersebut ntuk lebih jeasnya silahkan disimak saja puisina berikut ini.


PUISI AKU BUKAN KUDA PACU

Aku bukanlah kuda pacu
Untuk pemuas nafsu
Selalu menuruti
Mengiyakanmu

Aku juga punya hati
Yang ingin dihargai
Tolong! pahami
Mengerti

Tetes keringatku adalah bukti
Perjuangan seorang istri
Mencoba berbakti
Mematuhi

Inikah sesungguhnya sebuah bahtera
Bila ego landasannya
Memandang hawa
Hina

Kala engkau di awan
Tak hiraukan lautan
Muka dipalingkan
Kejam!

Kini saat kau terjatuh
Engkau datang mengaduh
Meminta direngkuh
Berlabuh

Coba tanya pada nurani
Dalamnya relung hati
Adilkah ini
Begini?

ariya
Bms,3-1-16


Puisi Irama Gendang

Terkenang
Irama gendang
Lagu indah berdendang
Kita sama saling bergoyang

Di tengah belantara bercanda
Memecah keheningan alam
Riang gembira
Tertawa

Kebersamaan
Dengan kawan
Tak mungkin terlupakan
Jadi hal terindah kehidupan

ariya
Bms,4-1-16

Demikianlah puisi aku bukan kuda pacu. Simak/baca juga puisi patidusa yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label patidusa. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.