Skip to main content

Puisi Patidusa Membalut

Puisi Patidusa Membalut
Puisi patidusa membalut. Membalut artinya membungkus, biasanya sesutu ang di balu ketika mengalami sesutu hal, hatipun biasa di baliu ketika di lukai sesorang, ap lagi dengan luka yang nyata, kal tak di balut bisa infeksi.

Membalut, satu dari empat puisi patidusa di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya, antara lain.
  • Puisi benteng bertanduk
  • Puisi membalut
  • Puisi meraut tiris
  • Puisi keakuanku
Bagaimana cerita dan makna dibalik rangkaian rangkaian bait bait puisi patidusa tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.

Puisi Membalut

tersorot cahaya siang malam
dari nyatanya terang
pun tersamar
bias

raga
merupa kaca
andai senyum bersolek
berkerut nampak tak sembunyi

sehelai jujur mengakui hari
seindah nikmat berseri
sepanas lumpur
terbagi

olehMu
setimbang harus
'kan terus menyanding
keriangan jalan menuju terbang

Anda Las 30122015


PUISI BANTENG BERTANDUK

Tamat
Berulang kubaca
Amanat aksara tersirat
Secuil karang penghambat laju.

Berharap
Sebuah pinta
Memahat congkak di-maya
Mari berdendang jika berkehendak.

Percaya
Aku meyakini
Urat membalut tanduk
Dengus membentak isi langit.

Beradu
Laga tentukan
Jika langkah terbentur
Banteng utarapun tajam bertanduk.

‎Albert‎
Palembang Nop 2015


Puisi Meraut Tiris

Tiada wanita tak menangis
Seperti buah manggis
Dikupas habis
Manis

Meringis
Kesan magis
Menderai senyum tipis
Apalah daya terlihat kikis

Dan juga seperti teriris
Memikat rasa miris
Kelopak bergaris
Tiris

Pliss!
Biarkan desis
Melara sama persis
Tiada hari tanpa mengais

‪#‎Salam‬  Anda Las 22.01.2016


PUISI KEAKUANKU

Jiwa gigil hati kaku
Bercucuran darah netra
Tertoreh luka
Lara

Jembatan berbatu penuh liku
Tajam bentang sembilu
Tertanam ranjau
Waktu

Terik mentari memayungi raga
Kepedihan membalut sukma
Tak kuasa
Menafikkannya

Kuingin lari robohkan penghadang
Menutup luka pedang
Kian meradang
Matang

Kupasrah labuhkan semua rasa
Kepada Sang penguasa
Aku rela
Menerima

Jika memang aku pelita
Nyalakan pada hatinya
Sinarku meraba
Nyata

‎Zahwa Aini Mazida
JOGJAKARTA, 08 NOVEMBER 2015

Demikianlah puisi patidusa membalut. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label patidusa. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.