Skip to main content

Puisi Besarnya Kasih Ibu | Puisi Tentang Ibu

Puisi Besarnya Kasih Ibu | Puisi Tentang Ibu
Puisi besarnya kasih sayang Ibu. Seorang ibu merupakan sosok yang sangat penting bagi seorang anak. Bagaimana tidak penting ibulah yg selama sembilan bulan mengandung dengan segala kasih pada anaknya dalam kandungan. Membawa kemana pun ia pergi. ia pun tetap melakukan pekerjaan sehari- hari tanpa mengenal lelah itu semua karena kasih ibu kepada anaknya. Tanpa mengeluh bahwa ada beban lainnya yg harus dia bawa selama sembilan bulan tersebut.

Setelah Sembilan bulan, dia pun masih wajib mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anaknya. dengan segenap kekuatan yg beliau punya, menahan rasa sakit yg ia rasakan demi melahirkan anak tercintanya. betapa besar kasih ibu kepada anak mulai dari ketika dala kandungan,

Kasih ibu dapat juga dikatakan pengorbanan ibu, kepada anak coba bayangakan sejak anak dalam kandungan sampai ketika lahir seorang ibu percaya bahwa tangisan anaknya yg akan ia dengar saat anaknya lahir akan menghilangkan segala rasa sakit yg dia rasakan, ketika melahirkan anaknya. begitu besar kasih sayang inbu kepada kita sebagai anaknya.

Berkaitan dengan kataibu dibawah ini empat puisi untuk ibu atau puisi- puisi ibu tercinta, salah satu penggalan bait dari keempat puisi tersebut. " Meski kau sudah lama pergi penuhi panggilan Ilahi Semua kenangan itu masihlah lekat kuat terukir di hati Tentang perjuangan keras ibu. Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisi ibu di bawah ini. di mulai dari puisi besarnya kasih sayang ibu.

besarnya kasih ibu

Puisi Besarnya Kasih Sayang Ibu
Karya: Slamet Priyadi

Saat aku kecil bayi mungil dalam keluarga sekandung
Ibu timang-timang aku sambilah riang bersenandung
Ekspresikan tembang nyanyian kidung indung-indung
Tembang melodi irama jaga mantra tudung pelindung
Ungkapan rasa cinta kasih sayang yang menggunung
Kepada ananda yang masihlah butuh tulung-pitulung

Di masa-masa ketiadaberdayaan ananda yang kadung
Dalam ringis tawa dan rengek tangis yang merudung
Saat ananda rasakan haus lapar yang meraung-raung
Ibu menjaga, membelai, menyusui, ngayom melindung
Daripada berbagai macam bala yang terus megurung
Yang setiap saat bisa cengkeram jiwa tak bisa diurung

Ibu, meski kau sudah lama pergi penuhi panggilan Ilahi
Semua kenangan itu masihlah lekat kuat terukir di hati
Tentang perjuangan keras ibu saat ada di kebun sendiri
Ketika bercocok tanam sayuran, buah dan menuai padi
Sementara ananda di pematang sawah pun berlari-lari
Sambil mainkan melodi musik gogolio dari batang padi

Ibu, ananda juga acap terkenang dan masih tetap ingat
Saat ibu menarik gerobak sayur dan buah dengan kuat
Susuri sepanjang jalan Luano Purworejo berbeban sarat
Dalam kondisi jalan yang becek, berlubang dan berkerat
Sedangkan hujan pun turun sepanjang hari dengan lebat
Namun Ibu tak anggap itu penghalang tetap berangkat

Ibu, maafkan ananda yang tak pernah sempat balas budi
Ananda sadari, jasamu tiada akan terbalas sampai mati
Saat lahirkan anada ibu berjuang antara hidup dan mati
Besarkan ananda dengan segala derita yang tiada terperi
Berjuang ‘tuk sekolahkan ananda dengan segala motivasi
Tiada pamrih semata besarnya rasa kasih yang tulus suci

Ibu, dengan segala kehormatan, kemulyaanmu yang abadi
Ananda memohon sangat maafkanlah dosa anandamu ini
Ananda cuma bisa mencontoh dan teladani segala budi
Sampaikan kepada semua cucu-cucu ibu di rumahmu ini
Tentang sikap tiak kenal menyerah dan bersikap mandiri
Tentang kebersamaan dalam perbedaan berwarna-warni

Bumi Pangarakan, Bogor
Selasa, 22 Desember 2015, 08:57 WIB


PUISI RINDU IBU

Aku mempunyai pasangan hidup.
Aku mempunyai ibu.

Saat senang aku cari pasanganku.
Saat sedih aku cari ibuku.

Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku.
Saat gagal aku ceritakan pada ibuku.

Saat bahagia aku peluk erat pasanganku.
Saat sedih aku peluk erat ibuku.

Saat sambut lebaran/valentine ku selalu beri hadiah pada pasangan.
Saat sambut hari ibu aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu

Setiap saat aku akan telpon pasanganku.
-Kalau lagi inget aku akan telpon ibuku.

Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku.
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibuku.

Renungkan .!
"Anakku kalau kau sudah habis belajar dan bekerja,
bolehkah kau kirim uang untuk ibu?
Ibu tidak minta banyak, lima puluh ribu sebulan pun cukuplah."

Berderai air mata jika kita mendengarnya.
Tapi kalau ibu sudah tiada.

Ibu..
Aku rindu..
Aku rindu..
Sangat rindu...


Puisi Ibu

Ibu sembialan bulan engkau mengandung,
tanpa merasa terbebani walau kau terbebani,
tanpa keluh tanpa kesah walau kau merasa semua rasa,

oh... ibu mulia jasa mu tinggi drajat mu
tak mampu kami membalas jasa mu yang begitu luas

oh.... Ibu sekarang kau telah tiada kembali pada sang Esa saat ku sudah dᥱwasa,
hasrat hati membahagikan mu namun alam membedakan kita,

Owh Ibu,,, semoga kita bertemu nanti disana,
ditempat kembali yang indah,
owh,,, ibu ..Ibu.. Ibu

Bahgialah kau disana
Bahagilah kalian yang masih bisa bersama dengan Ibu,
bisa melihat senyum nya ,
bahagiakan dia dan jangan sia siakan dia


PUISI IBU

Sepih.
Sedih.
Dan gunda bercampur jadi satu
saat bayangan mu melintas dan berlalu pergi
entah kemana.

Ibu.
Ku hanya merintih dalam remangan malam
ku hanya mengadu dalam alunan doa

ibu.
ku tak berdaya
tanpa mu ku tak bisa berlangkah
tanpa mu ku tak bisa berlari
mengejar mimpi ku
meraih angan ku

ibu.
Tiada kasih setulus kasih mu
tiada cinta seagung cinta mu
kan ku bingkai cinta dan kasih mu
tuk merangkai cerita hidup ku

ibu
oh ibu.
Engkaulah makluk terpilih
engkaulah insan ternama
-------------

Demikianlah puisi besarnya kasih ibu. Simak/baca juga puisi ibu dan ayah yang lain di blog ini. Semoga puisi ibu diatas di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.