Skip to main content

Puisi Memori September Terakhir

Puisi Memori September Terakhir
Puisi memori september terakhir. pengertian memori adalah kesadaran akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali atau ingatan, dapat menjadi sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi.

Memori september terakhir, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi memori
  2. Puisi september akhir
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Bisu Lengang Malam tanpa bintang gemuruh dada kian bertabuh Linangan mengeruh dimata sekian detik meluruh tragedi Yang menjadi berita terkini Akankah suatu ketika Kita kan bersua kembali". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI MEMORI

Sembilan september
Menari lagi di pelupuk mata
Tentang cinta yang terputus di jegal
Jalan sempit palmerah selatan

Timah bersarang di paha dada terluka
Darah bercucur di aspal penuh bersimbah
Raga tengkurap dijalan buntu sekarat

Semat peluru mengkoyak dijantung pria tertambat
Jerit bersayat di sepi sahabat kawan terjerat
Dialibi seorang saudara terdekat

Langit menyentuh gemuruh dada kian bertabuh
Linangan mengeruh dimata sekian detik meluruh
Hanyut laksana peluh terbakar di kulit panas melepuh

Asa terpental di sangkal hati mengepal
Rasa tak cekal di jiwa kian mengekal
Ragu berjengkal di langkah jejak terjungkal

Sayang malaikat telah menyumpalnya
Dalam kematian yang ter0bsesi dihati
Penuh dengan drama tragedi
Yang menjadi berita terkini
Ditelevisi internet telusuri

Kini..
September berganti lagi
Di 6 tahun silam lewati
Selasa kini menghuni di 9 september kembali
Bawa hati kedanau tepi labuhkan disepi
Jakarta menepi di ujung palmerah berhenti.

Hony. 090914. Skb/Plb/Wrk


PUISI SEPTEMBER TERAKHIR

Purnama telah lalu
Gerhana pun berlalu
Namun tetap saja
Rasa ini masih biru

Mungkinkah ikatan ini
Tak pernah lepas dari hati
Akankah suatu ketika
Kita kan bersua kembali

Disaat matahari dan bulan menyatu
Disaat purnama gerhana menandu
Jika saja
Waktu kembali ke masa lalu

Inikah takdir
Yang berujung ketika akhir
Dimana rasa masih mencumbu
sekejap hilang dalam getir

September terakhir
Membelai pucuk cinta mengukir
Dari juntaian seikat kembang
Kasih yang terlahir

H.S
PLB 090915
----------

Demikianlah puisi memori september terakhir. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.