Skip to main content

Puisi Setapak Jalan

Puisi Setapak Jalan
Puisi setapak jalan. Jalan setapak artinya jalan yang kecil jalan yang sempit hanya dapat di lalu pejalan kaki, sebagimana diketahu pengertian jalan adalah tempat lalu lintas orang ataupun kendaraan, tetapi jika jalan setapak hanya lalu lintas orang saja.

jalan

Setapak jalan, satau dari tiga puisi bertema jalan atau puisi jalan, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi setapak jalan
  • Puisi jalan setapak
  • Puisi jalan
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "jarak dalam setapak jalan kuterus menyusurinya dan tak ragu sesekali kutanya cemara yang menjadi saksinya". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI SETAPAK JALAN

Ada raut tanpa senyum
dua bola matanya tertegun
ada apa dengan kasihnya
sedang disisi lain
belulang terkapar
di sepanjang tapak jalannya

Kumpulan iga
memantulkan kilas cahaya
menyengatkan mata-mata
hingga aku buta
walau coba tuk meraba

Dan di seberang lainnya
tirus tengkorak mendongak
sepertinya ia pasrahkan sisa raga
pada gores jingga di tepi sana
bertumpuk tanya
kuterka-terka

Lalu di sampingku
onggokan sampah tulang
sungguh malang
terbiar melintang
mengganggu jarak pandang

Seketika aku terdiam
kemudian mencerna
ada yang hilang!
perasaanku menerawang
tulangku telah tersembunyi di mana
berkilo- kilo jarak
dalam setapak jalan kuterus menyusurinya
dan tak ragu sesekali kutanya cemara
yang menjadi saksinya

Kemarin aku telah mati
teracuni berjuta puisi
oleh aku untukku dan dariku
demokerasi ku sendiri

Namun cemara tampak diam
dalam kisik daunnya tajam

BKA
Batavia, 240815


PUISI JALAN SETAPAK

Jalanan setapak itu lengang,selengang hatiku yang merindu.
Pada jejak-jejak langkahmu yang diterpa angin lalu.
Ada juga daunan rindu,jatuh menerpa jiwaku tapi terasa.

Rindu itu kan tetap menari hingga senjakala...
Jalanan semak itulah yang akan bercerita.
Tentang jejak langkah kita di sana...

(24 okt 2015)


PUISI JALAN

Terkesima..
Ketika fana gentar menyimak genggam jari ku yang gemetar..
Se_senyap sunyi ketika masa dan nyata berbalik debar

Dan ku puji puja memujuk rindu di puncak itu
Tak pelak rintang berkelebat Terpaut onak dan jala dalam sebak..

Ohh.. Jalan ku..
Tak ku sesali darah meluka di dalam hati..
Ku kira pedih memujuk nanti..
Meneguk kerikis besi , puaka dengan sadar..
Membela mata hati dengan sabar..

Jalanku,..
Langkahku temaram sudah biasa..
Sinarilah tapaknya wahai kekasih,.
Agar terhindar dari duri dan bisa..

TgPandan_12Jan2015

Demikianlah puisi setapak jalan, Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi jalan menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.