Skip to main content

PUISI PROKLAMASI

PUISI PROKLAMASI
Puisi proklamasi. Asal Proklamasi adalah dari kata Yunani proclamation yang artinya pengumuman kepada semua rakyat. Pengumunan tersebut terutama pada hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Proklamasi Kemerdekaan adalah pengumumam kepada seluruh rakyat akan adanya kemerdekaan.
Puisi proklamasi

Dan proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemedekaan mengusir penjajah yang telah bertahun-tahun menjajah bangsa Indonesia, Berkaitan dengan kata proklamasi, puisi perjuangan yang diupdate pada kesempatan ini merupakan puisi proklamasi, bagaimana puisinya, untuk kebih jelasnya berikut ini puisi tentang proklamasi.

PUISI PROKLAMASI
Karya: Sang Mahadewa Cinta

Empat juta bocah dekil berkibar-kibar di langit pertiwi
memekikkan himne-himne puji kendati tiada yang mau peduli
mengumandangkan madah juang bagi sehelai hidup yang tak berarti
sembari terus berlari-lari panik dari hari ke hari
atau merangkak-rangkak cemas di lantai bakti
s’panjang sempadan lapar, harap, dan mimpi
bengis menghalau sang penjajah tanpa sedikitpun jeri
karena sesungguhnya kalianlah pejuang-pejuang nurani

Empat juta anak-anak lusuh mengerek cinta di alun-alun dengki
meski tak pernah mencicipi hangatnya ibu, ayah, saudara, famili
sejak robot-robot tak bersanubari pergi tanpa pernah kembali
tujuh dasawarsa bahkan lebih lama lagi
jangan sesali lahirmu di bumi ini
walau saban hari mesti berburu setangkup nasi
agar diri terhindar dari mati
di tanah yang konon subur makmur loh jinawi

Jelaskan berulang-ulang kali pada kaum penguasa negeri
di roh anak-anak itu tertanam jutaan ide, aspirasi, solusi
yang paling didamba bangsa ini
agar merdeka dari semua jerat duniawi ukhrawi
namun sayang, untuk membukanya kau butuh satu kunci
pendidikan sekolah rohani jasmani yang manusiawi
yang hingga kini masih bertakhta di dunia fantasi

Tegaskan pula pada bandit-bandit trias politika di rimba demokrasi
kedaulatan mustahil lestari tanpa pengorbanan abadi
pahlawan sejati harus mampu menaklukkan diri sendiri
tujuh belas Agustus empat lima hanyalah segembar-gembor proklamasi
namun faktanya mereka, kalian, kita belumlah merdeka secara hakiki
hingga detik ini

Bumi Allah, 17 Agustus 2015


Fakta tentang puisi proklamasi:

>>Di seluruh Indonesia saat ini terdapat sedikitnya 4,1 juta anak terlantar, termasuk 1,2 juta balita terlantar dan 34 ribu anak jalanan. Ini adalah penghancuran 4,1 juta pemimpin potensial bangsa ini. Penyebab utama dari masalah ini ialah kemiskinan yang masih diderita sekitar 28 juta penduduk negeri ini.

>>Pemerintah – dibantu masyarakat internasional (utamanya PBB dan Bank Dunia) serta lembaga-lembaga lokal (termasuk berbagai yayasan dan Ornop) – hanya mampu membebaskan maksimal 200 ribu rakyat per tahun dari jerat kemiskinan. Jika angka ini tidak ditingkatkan, maka pemerintah butuh waktu 140 tahun (hampir satu setengah abad) untuk mengatasi masalah 28 juta rakyat tersebut. Belum lagi dengan munculnya kaum miskin baru utamanya akibat berbagai bencana alam (yang dipicu pemanasan global) serta beragam kebijakan pemerintah yang pada kenyataannya TIDAK pro-rakyat, apalagi rakyat miskin.

>>Jika masalah ini dibiarkan, maka kemiskinan akan semakin menjadi PENJAJAH BARU yang tak kalah sʌdisnya dibanding kaum kolonialis Belanda dan Jepang tempo hari.