Skip to main content

Puisi Patidusa Genre Puisi Baru

Puisi Patidusa Genre Puisi Baru
Puisi patidusa genre puisi baru | Apa itu puisi patidusa, puisi patidusa adalah puisi berformat empat tiga dua satu yang di temukan oleh seorang sastrawan bernama Agung Wibowo atau Agung Wig dan diberi nama oleh sahabatnya Agus Supriyadi, jadi dapat dikatakan puisi patidusa hasil dari pemikiran dua orang sastrawan ini.

Menurut mereka Puisi patidusa hasil evolusi sastra dari suatu bentuk puisi yang telah ada yaitu Puisi Lipatdus. Puisi Patidusa berformat 4-3-2-1, 1-2-3-4 dan seterusnya. Empat kata awal, tiga kata, dua kata, satu kata, dan kembali satu kata, dua kata, tiga kata, empat kata. Minimal bait adalah 2 (dua) membentuk 2 kerucut atau 2 sayap. Juga bisa 3,4,5,6 bait dan seterusnya sesuai selera. Satu bait terdapat 10 kata.

Pengambilan judul puisi bisa sesuka penulis menentukannya dari ; kata pada kerucut, salah satu baris kalimat dalam bait, dan makna yang sesuai isi puisi. Sehingga pengambilan judul diserahkan kepada kreativitas penulisnya.

Tiap bait puisi ini mengandung makna sendiri yang saling berhubungan dengan bait lainnya sehingga membentuk cerita selayaknya puisi biasa. Dan tiap baris pada bait seakan mandiri mempunyai makna sendiri yang menjelaskan atau dijelaskan oleh baris sebelum atau sesudahnya.

Keistimewaan Puisi Patidusa membentuk makna kuat, padat, di tiap bait. Sehingga mengantarkan penulis pada penyampaian isi puisi. Keindahan bentuk puisi bisa dilihat dari pertemuan 2(dua) kerucut, atau 2( dua) sayap yang bertemu membentuk gunung. Dari pertemuan kerucut itu pula bisa diambilkan gabungan judulnya.

Salah satu kriteria judul yang baik adalah maksimal berjumlah 6 kata. Maka pengambilan judul dari puncak kata kerucut haruslah berjumlah 6 bait puisi atau kurang dari itu.

Misal;
Judul Puisi adalah "D E L M" diambil dari 4 kata kerucut.

A A A A
B B B
C C } bait 1
D
(Spasi alinea)
E
F F
G G G } bait 2
H H H H
(Spasi alinea)
I I I I
J J J } bait 3
K K
L
(Spasi alinea)
M
N N
O O O } bait 4
P P P P


Macam macam puisi patidusa


Puisi patidusa ada empat macam, diantaranya puisi patidusa asli, puisi patidusa bias, puisi patidusa tangga dan puisi patidusa cemara. puisi patidusa tangga dan cemara sesuai dengan namanya dan bentuk susunan kata dalam diksinya, patidusa cemara bentuknya seperti pohon cemara dan patidusa tangga bentuknya seperti tangga. untuk lebih jelasnya, silahkan disimak saja contoh masing masing puisinya dibawah ini, puisi ini asli karya dari sang pencipta puisi patidusa Agung Wibowo.

PUISI PATIDUSA ASLI

Puisi patidusa asli, susunan kata yang di gunakan dalam diksinya, berformat 4-3-2-1 spasi 1-2-3-4 spasi 4-3-2-1 dan seterusnya. artinya larik pertema empat kata, larik kedua tiga kata, larik keempat dua kata dan larik keempat satu kata, begitu seterusnya berulang ulang. berikut ini contoh puisi patidusa asli.

  1. Puisi patidusa asli  2 (dua) bait

    Judul: CINTA TULUS

    Aku merindu senyummu ada
    Bersanding mahligai asmara
    Selaksa dupa
    Cinta

    Tulus
    Terucap mesra
    Bahagia bersama berdua
    Di sepanjang kerasnya masa

    Agung Wig
    Smg 11-8-2015

  2. Puisi patidusa 6 (enam) bait.

    Judul: LENGKINGAN PARAU

    Gundah gulana memandang ragu
    Tepian sungai perantauan
    Meremas mimpi
    Terkubur

    Pintu
    Harapan jauh
    Tak terengkuh dekapan
    Letih jiwa mengayuh fana

    Gelombang badai dera menghantam
    Tak kuasa segala
    Limbung tertelungkup
    Jatuh

    Raga
    Kuhampiri maut
    Memutus jiwa butut
    Terbunuh tali gantungan penjemput

    Semoga yang duduk sombong
    Mendengar jerit tangis
    Lengkingan parau
    Suaraku

    Tertulis
    Lembaran cerita
    Penyampai lunglai gelisah
    Perjuangan tertindas aturan busukmu

    Agung Wig
    Smg 10-8-2015

  3. Puisi patidusa  5 ( lima) bait.

    Judul: KHAYAL ENAMBELAS TAHUNKU

    Mentari siang meyengat sengit
    Hanguskan seluruh impian
    Aku membencimu
    Kesal

    Cinta
    Kering bermakna
    Manakala kau hilang
    Pudar kembali ke asal

    Kata bijak beralih sakit
    Sejuta kelam menyelimut
    Kerat memotong
    Terkotak

    Kita
    Berlanjut diam
    Emosi merusak jiwa
    Aku pasrah menunggu putusan

    Sekian lama sia menghampar
    Waktu berusap tanya
    Hadirmu khayal
    Sirna

    Agung Wig
    Smg 9-8-2015


PUISI PATIDUSA BIAS

Puisi patidusa bias, susunan kata yang digunakaan dalam diksinya, berformat  1-2-3-4 spasi 4-3-2-1 spasi 1-2-3-4 dst. artinya pada larik pertama, satu kata, larik kedua, dua kata,  larik ketiga tiga kata dan lari keempat, empat kata, berulang ulang dan seterusnya. berikut ini contoh puisi patidusa bias. karya Agung Wig berjudul cinta.

CINTA

Cinta
Oh, mendera
Hati asmara rindu
Bilik sunyi di sanubari

Hiasi malam biru kelabu
Renungi pekik kesendirian
Rinai hujan
Menyengat

Layu
Netra sembab
Derita menghantui diri
Belum purna temukan ragamu

Lewati masa melenguh letih
Hunjaman rindu memburu
Semakin lunglai
Jauh

Agung Wig
22-8-2015


PUISI PATIDUSA CEMARA

Puisi patidusa cemara, puisi ini unik dari puisi patidusa yang lain, karena bentuknya seperti pohon cemara, mungkin karena bentuknya, sehingga diberi nama puisi patidusa cemara. puisi ini berformat  1-2-3-4 spasi 1-2-3-4 spasi 1-2-3-4 dst. Berikut ini contohnya puisi lagenda suara lukisan penantian, karya Agung Wig.

LEGENDA SUARA LUKISAN PENANTIAN

Legenda
Antah berantah
Sebuah cerita haru
Pertemuan sunyi dua insan

Suara
Merinai mesra
Adalah sarana jumpa
Paduan rindu dan cinta

Lukisan
Sepasang nyawa
Membelai hangat angan
Pengisi hari detakkan janji

Penantian
Derakan gelisah
Genggaman hasta nyata
Terbukti berdamping memagut hati

Agung Wig
Smg, 23-8-2015


PUISI PATIDUSA TANGGA

Ini ynag terkahir dari empat macam puisi patidusa, puisi patidusa tangga bentuknya seperti tangga yang terbalik, berfornat 4-3-2-1 spasi 4-3-2-1 spasi 4-3-2-1 dst. berulang-ulang, sama halnya dengan tiga puisi patidusa yang lain, formatnya dapat di tulis berulang, samapi berapa bait yang diinginkan, berikut ini contoh puisi patidusa tangga. berjudul asa terjeda.

ASA TERJEDA

Terpasung rindu menjalani hari
Netra menatap nanar
Kelok berliku
Kehidupan

Di remang penantian kutunggu
Senyuman lembut bibir
Merona indah
Ada-mu

Tersentak pening juntaian warta
Seketika pun sadar
Hadirmu tertunda
Jeda

Hempasan batu penghalang langkah
Menepiskan sejuta angan
Melindas keras
Asa-ku

Untaian rencana pudar tercecer
Manakala suram deritamu
Memaksa diri
Bertahan

Simpangan tanya pekakkan telinga
Pahitnya lumpur terkecap
"Sabar," kataku
Ikhlas!

Harap nan cemas tercurah
Sendiri menuangkan arti
Cinta suci
Ter0bati

Jagalah ia wahai Robb
Peluk dan cium
Hantarkan salam
Sayangku

Agung Wig
Smg, 23-8-2015


Nah berikut ini, contoh simple format kata yang digunakan kan dalam larik larik puisi patidusa asli, jika dua bait puisi yang ditulis:
4 kata
3 kata
2 kata
1 kata
Spasi alinea
1 kata
2 kata
3 kata
4 kata
Contoh ini jika menulis puisi patidusa 2 bait, dan jika ingin lebih panjang tinggal nambah lagi bait sesukanya

Puisi yang lengkap adalah puisi yang ada judulnya, begitu pun puisi patidusa, judul yang di pergunakan dalam puisi patidusa, bisa diambil dari:
1). Kerucut atau ujung puisi 1 kata bait 1 dan 1 kata bait 2 ... bisa
2). Dari salah satu kalimat baris sembarang.
3). Atau dari makna isi puisi terserah.

Misalnya:

Ini bapak budi makan
1 2 3 4 kata
Ibu masak nasi
1 2 3 kata
Wati ngambek
1 2 kata
Nangis
1 kata
Spasi alinea
Tidur
1
Budi eek
1 2
Jikin suka permen
1 2 3
Main lari petak umpet
1 2 3 4

contoh diats patidusa 2 bait 20 kata dan judul dari contoh dapat diambil judul dari kata kata dalam lariknya misal.

NANGIS TIDUR

JIKIN SUKA PERMEN

KELUARGA BUDI

Jika menginginkan puisi yang agak panjang lagi bisa di tambah baitnya.

Tambahan saja, kalau sekiranya para pemuisi paham patidusa ada hal yang menarik ditemukan.
1). Pasti pemuisi akan belajar EYD mengenal "kata".
2). Pada Puisi Patidusa yg mmpunyai makna kuat dan padat. Maka pemuisi akan bisa langsung mengutarakan maksudnya tanpa banyak bertele-tele.

Begitulah sekilas penjelasan tentang puisi patidusa yang mewajibkan penulisanya menghitung kata yang dipergunakan dalam bait baitnya.  dan di bawah ini conth contoh puisi patidusa, ada 4 formasi bentuk dari empat puisi patidusa.

  1. Patidusa asli

    4-3-2-1, 1-2-3-4, 4-3-2-1 dst

    Dalam contoh judul:JELITAKU
    Cantik berlekuk halus sempurna
    Jengkal indah wajahmu
    Biarkan kuraba
    Diamlah!

    Bahagia
    Siratkan makna
    Kebisuan penuhi rongga
    Menatapmu, desirkan relung dada

    Sekuat janji terikat padu
    Berpeluk erat menyatu
    Arungi bahteraku
    Jelita

  2. Patidusa Bias

    format 1-2-3-4, 4-3-2-1, 1-2-3-4 dst

    Diamlah!
    Biarkan kuraba
    Jengkal indah wajahmu
    Cantik berlekuk halus sempurna

    Menatapmu, desirkan relung dada
    Kebisuan penuhi rongga
    Siratkan makna
    Bahagia

    Jelita
    Arungi bahteraku
    Berpeluk erat menyatu
    Sekuat janji terikat padu

  3. Patidusa Cemara

    format 1-2-3-4, 1-2-3-4, 1-2-3-4 dst

    Diamlah!
    Biarkan kuraba
    Jengkal indah wajahmu
    Cantik berlekuk halus sempurna

    Bahagia
    Siratkan makna
    Kebisuan penuhi rongga
    Menatapmu, desirkan relung dada

    Jelita
    Arungi bahteraku
    Berpeluk erat menyatu
    Sekuat janji terikat padu

  4. Patidusa Tangga

    format 4-3-2-1, 4-3-2-1, 4-3-2-1 dst.

    Cantik berlekuk halus sempurna
    Jengkal indah wajahmu
    Biarkan kuraba
    Diamlah!

    Menatapmu, desirkan relung dada
    Kebisuan penuhi rongga
    Siratkan makna
    Bahagia

    Sekuat janji terikat padu
    Berpeluk erat menyatu
    Arungi bahteraku
    Jelita

Penulis bisa membuat puisi patidusa dari format ini. Adakalanya menulisnya serasa kurang pas ketika menggunakan salah satu format, maka seorang pemuisi bisa merubah karyanya itu ke bentuk formasi lainnya sampai menemukan kecocokan pada karyanya itu. Berdasar RASA RIMA RUNUT dan IMAJI

 Agung Wig
Smg 10-8-2015.

Biodata: Agung Wig

patidusaNama: Agung Wibowo nama pena Agung Wig.
Lahir di Semarang 21-06-1971.
Seorang wiraswastawan yang bergelut dibidang suplier seragam kerja militer dan sipil.
Mempunyai hobby koleksi akik, permata dan menulis.
Tinggal di sebuah perumahan kecil daerah Pasadena Candi Mutiara Semarang.
Tertarik menulis ketika mendadak lajang dengan dua orang anak berawal sekitar dua setengah tahun lalu lewat akun sosial media. Telah mengirimkan karya yang dibukukan di Antologi Puisi bersama sebuah Publisher dan cerpen di Penerbit Din's.
Semangat menulis lahir ketika himpitan hidup terasa menekan. Bersama sebuah motto "Tiada kata yang tak bisa terucap."


Demikianlah tentang puisi patidusa genre puisi baru yang diciptakan oleh agung wibowo, ulasan dan penjelasan tentang puisi patidusa diatas, penjelasan langsuang dari sang empu atau pencipta patidusa, saya salin dari grup puisi patidusa, semoga bermanfaat, bagi yang ingin mempelajari puisi patidusa, terimakasih.