Skip to main content

Puisi Lapang Dada

Puisi Lapang Dada
Puisi lapang dada. Lapang dada artinya dalam keadaan meras lega, atau merasa senang dan tidak gusar, kata lapang dada berasal dari kata dasar lapang. Jadi kata lapang dada merupakan sebuah homonim sebab arti-artinya mempunyai ejaan serta pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.

Berkaitan dengan kata lapang dada, dibawah ini puisi bertema dada,adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi dadaku dan dadamu membiru
  2. Puisi lapang dada
  3. Puisi dan
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "Malam ini kau membunuhku, hingga dadaku dan dadamu biru kau robek dengan lantang bergetar kau biarkan aku mati tanpa sedikitpun wajah iba memelas sekujur raga". Selengkapnya dari bait ini,disimak saja puisinya berikut ini.

PuisI Lapang Dada

Dengarlah kejujuran ini dan terimalah
Berbesar hati untuk menjalani ini
Kita tak mungkin terus bersama
Hatiku terus meruncing dan bercabang

Ku tahu kau tak akan rela
Tapi tak mungkin terus menahan
Mencoba terus membohongi diri sendiri
Tapi cinta ini telah beterbangan

Terimalah dan lapangkan dada
Mungkin ini adalah jawaban
Jalan yg terbaik untuk kita
Ku tak ingin menyakiti kau tak ingin tersakiti

Lapangkanlah dada kita tak mungkin bersama lagi
Cinta kini hanya ada padamu
Lepaskanlah ikatan ini pandanglah kedepan
Lihatlah masih banyak yg lebih dariku

Karno
-Karno-


Puisi Dadaku dan Dadamu Biru

Sesaat setelah kau tikamkan dada ini
dengan sebilah belati
deras
darah mengenang kaki
lalu aku ambruk dan kaku

Apakah ini tikaman terakhirmu
lirihku bertanya pilu
sebelum detakku berhenti
jawablah duhai kekasihku

Dan sang waktu sepertinya tak sanggup
menolongku
di detiknya aku sekarat
di dekatnya aku tamat

Malam ini kau membunuhku
dengan lantang bergetar puisimu
kau robek begitu saja
kau biarkan aku mati tanpa sedikitpun
wajah iba
memelas sekujur raga

Dan kulihat kau menangis
tepat di atas pusara
lalu terbesit kata dari relungmu mengeja
maafkan daku, kekasih!
tadi terlalu tajam kuasah belati ini
hingga tak kusadari kan melukai
lalu belati di genggamanpun kau tikamkan
berkali-kali
di ulu hati
dada sendiri

Dadaku, dadamu biru
sama-sama layu
di berlembar carik kertas
puisi kita
tentang cinta
di terpa angin terbang dan hinggap di kamboja

BKA
Batavia, 100815


PUISI DAN
Oleh : Pena Usang Sang Penyair

Dan, ketika rasa bertahta melingkari jiwa
Kerinduan menghujam dada
Aura asmara membayangi raga
Sehingga menyeretku jauh kealam imajinasi

Aku tiada pernah tahu, ketika sketsa wajah menyinggahi ruang mata
Menghipnotis jiwa hingga terlena
Membuai dengan irama cinta
Dengan alunan kidung senja

Ketika jiwa tengah lena dibuai asmara
Awan hitampun menjelma
Dan gelegar petir seakan membelah sukma
Senjapun mengiba di ratapnya, masihkah hujan akan meninggalkan pelangi?
---------------

Demikianlah puisi lapang dada, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.