Skip to main content

Puisi Merampas Kesucian

Puisi Merampas Kesucian
Puisi Merampas Kesucian. Pengertian merampas adalah mengambil dengan paksa atau merebut. Kata merampas asal dari kata dasar rampas. Jadi merampas merupakan sebuah homonim sebab arti-artinya memiliki ejaan serta pelafalan yg sama akan tetapi maknanya berbeda.

Merampas memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga merampas bisa menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Berkaitan dengan kata merampas, berikut ini, puisi berjudul merampas, kesucian, bagaimana puisinya untuk lebih jelasnya, silahakn disimak saja puisinya beriut ini.

Puisi Merampas Kesucian
Oleh: Nova Saefudin

Dirimu yang aku incar
Wahai gadis cantik nan mempesona
Aku tahu kau bukan seorang pacar
Tapi dirimu membuatku terus terlena

Malam ini aku sudah tak sabar
Menyergapmu dalam cumbu kehangatan
Hati tak henti berdebar-debar
Memburu dengan nʌfsu yang mulai karatan

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba
Dirimu melangkah dihadapanku
Sudah tidak ada lagi rasa iba
Aku mulai memainkan peranku

Cobalah kau memberontak
Lepaskanlah dirimu dari pelukanku
Dari diriku hanya satu hentak
Kau lunglai lemas dipangkuanku

Hilanglah sudah kesucianmu
Aku tak akan pernah memperdulikan
Asal malam ini aku dapat bercʋmbu denganmu
Dalam nʌfsu yang terpuaskan


Puisi Pemuda Pemudi
Oleh:Rully Bachtiar

Lihatlah lebih jernih…
Kesucian lahir maupun batin…
Tidakkah engkau pahami…
Anak-anak dari dalam rahimmu memiliki kesucian…

Lehir Batin manusia ialah gugur pun manusia…
Kehadiran telʌnjang bulat, berjuang untuk selembar sutra Merah Putih simbol kekuasaan serta kesejahteraan duniawi, namun gugur dalam halaman serupa sang Garuda memasuki lautan yang sepi…

Benak mereka melayang mencari suatu kebahagiaan yang layaknya kami anak dan cucu mereka milikki. Menyusuri ladang tandus penuh dengan debu berterbangan. Mendaki bebatuan penuh dengan darah kering hewan-hewan malang. Sampai mereka tersapu, bertarik, dan lenyap di dalamnya samudera. Mereka tersenyum tenang. Kebahagiaan untuk harapan sederhana tentang hangatnya ikatan darah lagi tulang yang terbungkus dalam kulit sawo matang, kini mereka temukan dikedalaman yang teramat sangat dingin samudera Nusantara ini…

Akal berarti memahami kenyataan…
Tertampal kenestapaan bilamana ia memaklumi kehidupan…
Sebagaimana kasih sayang seorang ayah kepada sang anak…
Sebagaimana belas kasihnya petapa kepada sang merpati…
Sebagaimana lembutnya seorang ibu kepada sang buah hati…

Burung Merpati pengantar surat cinta berisi barisan syair-syair kehidupan…
Burung Garuda pengantar kisah mutlak mitologi dari kehidupan masa lampau…
Lebih baik bagi mereka mengungkapkan cinta melalui syair-syair karangan bunga. Karena ketika bungan itu layu. Harumnya akan tetap diingatnya…. Kami Pemuda – Pemudi Indonesia…


Demikianlah puisi merampas kesucian. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.