Skip to main content

Puisi Ketika Otoriter Berpuisi

Puisi Ketika Otoriter Berpuisi
Puisi ketika otoriter berpuisi. Otoriter adalah sebuah sikap yang mengambil keputusan terlebih dahulu tanpa mempertimbangkan akibatnya. ptilaku seperti ini,biasa di sebut orang yang berkuasa sendiri atau sewenang wenang.

Dalam suatu oragnisasi sikap otoriter adalah sikap yang tak baik sebab seorang yang otoriter dia akan melaukukan keputusan dengan sendirinya tanpa musyarawarah terlebih dahulu dengan anggota lainnya.  Dan tentunya sikap seperti ini akan berdampak buruk bagi kemajuan organisasi.

Apalagi seorang pemimpin yang memiliki sikap seperti itu, akan berdampak buruk bagi kemajuan organisasi. Sebab seorang pemimpin harus memiliki sikap demokratis yaitu musyawarah terlebih dahulu sebelum melakukan keputusan.

Berkiatan dengan kata otoriter, salah satu judul puisi sarkame di kesempatan ini berjudul otoriter, adapaun masng masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi ketika otoriter berpuisi
  2. Puisi ketika kesatria mulai berpuisi
Salah satu penggaan bait dari kedua puisi tersebuat. "ksatria berdiri tegap menyandang panah,berbusur racun menghadang "musuh" liar merajalela tinta mengering alibataku murung merundung dengung, melukai hantaman tak harus merobohkan". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI KETIKA OTORITER BERPUISI
Karya: Z.I.D

ketika otoriter berpuisi, diksi tidur
aksara pekat, suara-suara gelap
lantang keruh, hening diparau-parau

ketika otoriter berpuisi, rumahrumah gerobak
memulung sampah, lalu didepak
terjang, tendang sejauh nun berandai

ketika otoriter berpuisi, pemimpin menghardik
: kau salah
kau bodoh
kau tolol
kau laknat
kau kau kakau
kau ku bakar
ku
kau kau
tendang

ketika otoriter berpuisi, tinta mengering
alibataku murung merundung dengung

Hai ...
kalau bukan engkau yang punya rumah
sudah kubakar ini malam-malam
kalau bukan engkau yang punya rumah
makarmu sudah kucakar-cakar
kalau bukan engkau
sudah kulempari mulutmu dengan ularular
kalau bukan
engkau sudah kumakan siang-siang

ah,
ketika otoriter berpuisi
kesalahan disulap terasi
ketika
tekateki
puisipuisi mati-mati
Dor ..

otoriter, mati!


PUISI KETIKA KSATRIA MULAI BERPUISI
Edison Chaniago

nun jauh di kota sana
ada seorang ksatria berdiri tegap
menyandang panah,berbusur racun
menghadang "musuh" liar merajalela
titah raja memekakkan telinga
sorak gemuruh membuncah dada
busur meronta minta dilepaskan
sasaran menanti tanpa perisai
di sepenggal saat ksatria tertegun
merenung dalam kewaspadaan
ia harus menjalankan apa arti sebuah panah
ia harus menghantam
ia harus menerjang
dan ia harus melakukan pukulan

ketika ksatria mulai berpuisi
berjibun makna hadir dalam setiap tanda
panah tak harus melukai
hantaman tak harus merobohkan
terjangan bukan berarti melanda
pukul bukan harus membuat cidera
karena yang ia tuju bukanlah raga
disaat kebanyakan insan melupakannya
ia akan tetap tersenyum
karena ia tau dan berhasil
menulis dan mengilhami puisi
adalah hadirnya nurani yang selalu bersemi
---------------


Demikianlah ketika otoriter berpuisi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat.. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label sarkasme. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.