Skip to main content

Kumpulan Puisi Tentang Desaku

Kumpulan Puisi Tentang Desaku
Puisi tentang desaku. Pengertian desa menurut para ahli, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenagan, untuk batas- batas daerah yg berwenang mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempat, yang berdasarkan asal usul serta istiadat dan tata cara setempat yg diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan. unsur unsur desa terdiri dari beberapa kampung yang di bawahi pemerinhan desa setempat.

Puisi wajah desaku

Berkaitan tentang desa dibawah ini macam macam puisi tentang desaku, sebagaimana diketahui desa adalah tempatnya alam permai, menyajikan keindahan tentang alam yang indah, bagiku desa yang sebagi anak desa, desaku yang kucinta. desaku selalu kurindu, karena alam desaku menghamparkan sejuta pesona keindahan alam. adapun masing masing judul puisi dikesempatan ini antara lain.
  • Puisi wajah desaku
  • Puisi desaku
  • Puisi orasi desaku
  • puisi pagi didesaku
  • Puisi lukisan fajar dari desa
  • Puisi bunga desa
  • Puisi sajak bujang desa pada malam
Salah satu penggalan bait dari ketujuh puisi desa tersebut. "Pemandangan desa sejuk damai tanpa bising, Oh desaku Kini kau tiada berseri Kini wajahmu pucat pasi embun pagi yang tak lagi bersih, langitnya berwarna biru dan setiap musim membawah rona, inilah desaku". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisi tentang desaku berikut ini.

PUISI WAJAH DESAKU

Dimana kini kedamaian
Dimana kini kicau burung bersahutan
Dimana kini bentangan sawah menghijau
Dimana kini daun nyiur melambai
Yang ada kini hanya kebisingan
Yang ada kini hanya polusi

Oh desaku
Kini kau tiada berseri
Kini wajahmu pucat pasi
Kini kau hanya sebuah kenangan
Desaku yang indah permai


PUISI DESAKU

Dibawah langit biru
Bumi nan makmur
Setiap musim gembira
Oh, desaku yg indah

Bumiku adalah emas, langitnya berwarna biru dan setiap musim membawah rona, inilah desaku.
Para elang disana memanggil burung pipit sedang burung bulbul bernyanyi.
Lalu awan hujan tiba menyirami.
Inilah desaku.

Ketika angin bergerak seperti sisir melalui ladang padi.
Orang-orangku Mengangkat seratus selendang berwarna-warni.
Ketika pembawa air datang kesumur untuk mengisi pot mereka.
Seseorang memasuki pintu mereka dengan manis serulingnya.
Dan disetiap langkah kisah cinta baru terlahir.
Inilah desaku.

Dimana anak-anak dijaga dibahu ayah mereka.
Dibawah untuk melihat pertunjukan dan pameran.
Disaat pagi Mereka dihibur dengan dongen oleh para nenek.
Inilah desaku.

Selain itu Didesaku tamu dihormati seperti raja.
Tak perduli ia datang dari mana dan keturunan siapa.

Apa engkau melihatnya?
Iya, Aku telah melihat dan mengerti tentang desamu.
Aku tidak tau mengapa semuanya terlihat akrab. Ini malam juga akrab sebagai mana paginya.
Seperti juga desaku sama seperti desamu. Sama seperti desamu


PUISI ORASI DESAKU

..menanggis embun pagi yang tak lagi bersih...namun apa daya tetes embun terus berjatuhan..dan membalut udara desaku dengan serbuk tembaga...

"jernih air sungaiku kini penuh sampah plastik.. menjadi hiasan yang seharusnya tak ada..
...pupus birokrasi berujung pribumiku pergi demi sebuah eligi pembanggunan..

rindang pohon makam kini berganti figur yang tak pasti..
api revolusi punahkan solusi demi sebuah gengsi...
mimbar moyangku berorasi di antara tuli nya reformasi


Puisi Pagi Di Desaku
Karya : Penyair Kecil

Daun memecah ringkas
Di atas tanah gambut berkeliaran rerumputan
Seruling pengembala membisikkan dedaunan
Mengakar sampai jauh di telinga petani tᥱmbȁkau

Berlindung kutilang -kutilang dari daun waru
Tubuh yang gigil terasa dipeluk selimut rindang pohon
Nyiur mengikuti mata angin bercʋmbu
Biar terenyuh dalam siasat mata

Lalu aku biarkan anak sungai bermain cinta
Seakan memberi nikmat kalian anak-anak ikan
Biar disanding gigil dari kesejukan
Karena ini sebuah pandangan

Tegal, 25 Agustus 2015.


Puisi Lukisan Fajar Dari Desa
Karya : Penyair Kecil

Anak ayam sudah berdamai pada setumpuk makanan
Kendi tak lagi bertatap tuan
Pergi lagi tatapan rembulan
Rerimbunan embun bertunangan pada dedaunan

Berakit lagi sinar dari timur
Sedikit tenggelam dan terkubur
Menyisir dari utara berjalan arus kali yang sepi
Lalu dipetik setangkai bunga tulip, aku lebih lama menyiumi

Pergi lagi pengembala kerbau di padang rerumputan
Bertel@njang dada lalu mulai bersenda dengan rindangnya sinar
Meski ikut memadu dalam hening yang berputar
Aku menikmati lagunya, meski jalan siang belumnampak kelihatan

Tegal, 16 September 2015.


Puisi Bunga Desa
Karya : Penyair Kecil

Selamat siang bunga desa
Kau teduh dalam asma
Membuat jejaka berladangkan sangka
Turut serta dipinta dengan cawan manisnya
Kuharap tiada lagi menghamba kedua mata sayu
Dipinta dengan kata tentu
Harapkan seuntai nafsu untuk berlalu
Bermanja diam lalu menelantarkan
Gelisah yang tak habis kemudian

Tegal, 22 Okt 2015


Sajak Bujang Desa Pada Malam
Karya: Penyair Kecil

Ketika malam bintang berdandan
Kumau ikut menatapnya
Jika luka lagi kelam kau berangan
Kutak mau kau terluka dalam cinta

Di pucuk daun tetesan embun jatuh
Landai ke bawah lalu kumelihat
Biar pun banyak lelaki berduyun cinta penuh
Aku tidak termasuk ke dalam cinta yang laknat

Cicitan kelelawar memanggang cerita
Duduk dengan manis si pengembala kerbau
Jika angan yang bingar tak mau berkata
Aku tak mau melihat kau dipeluk masa lampau

Angin memberi sejuk pada setiap cela jendela
Disaksikan bisik rintik hujan
Ketika ada lelaki yang membawamu luka
Jangan bicara, kuakan mecintaimu dengan ketulusan

Tegal, 6 Nov 2015

Demikianlah puisi tentang desaku. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi tentang desa menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.