Skip to main content

Sajak Anak Bayi Kepada Negeri

Sajak Anak Bayi Kepada Negeri
Sajak Anak Bayi Kepada Negeri Pengertian Negeri adalah tanah tempat tinggal suatu bangsa, kampung halaman; tempat kelahiran, negara, pemerintahan. sinonim negeri ibu pertiwi, tanah tumpah darʌh, kampung halaman, tempat kelahiran. dan lain lain.

Sajak Anak Bayi Kepada Negeri, satu dari emppat judul puisi dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi Sajak Anak Bayi Kepada Negeri
  2. Puisi bayi
  3. Puisi orasi dariku
  4. Puisi busuknya
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut, "Aku bosan Orasi-orasiku seperti itu Teriak-teriak sampai habis suaraku Tapi kau serupa ayam hutan pergi ke kota metropolitan, Bicara dan bicara sampai sungai tak lagi mempersilahkan ikan berc!nta". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Sajak Anak Bayi Kepada Negeri
Penyair Kecil

Tidaklah kalian dengar
Bayi berkulit merah menangis sepertiga malam
Sementara harga-harga semakin meninggi
Lalu kembali lagi tangisnya meredam ketakutan ekonomi

Sembab kedua mata yang masih ciut dari pandangnya
Kembali lagi bidannya mengusap dengan lembut hatinya
Tidaklah kau hadir dunia atas nama cinta
Tak usahlah kau takut dengan tingginya ekonomi negara

Biarpun kulitmu kelak tak lagi memerah
Gigimu sudah sepadan dengan suara
Teriaklah, teriaklah yang lantang

Hatimu bukan berselempang selendang
Hatimu serupa baja yang garang
Berdiri lalu berorasi nanti

Jakarta 27 Juni 2015.


PUISI BAYI

Sembilan bulan kau dalam kandungan
Di belay dan di sayang
Meski masih dalam rahim seorang ibu

Doa selalu di panjatkan
Mengharap keutuhan tanpa ada kelebihan dan kekurangan

Menanti sesosok yang mungil
hadir dalam kehidupan
Menjadi buah hati yang telah di idamkan

Tubuh yang lemah tanpa daya
Kulit halus begitu lembut nya
Tangisan akan butuh kehangatan

Panggilan dari nya sungguh membahagiakan
Bukti bahwa kau lah buah hati nya

Setiap harapan tercurah untuk nya
Dapat menjadi seorang anak yang dapat di banggakan
Kau lah permata hati bunda seorang

Fatmah Nisah/subang
19/01/2015


Puisi Orasi Dariku
Penyair Kecil

Aku bosan
Orasi-orasiku seperti itu
Teriak-teriak sampai habis suaraku
Tapi kau serupa ayam hutan pergi ke kota
metropolitan

Bicara dan bicara sampai sungai tak lagi
mempersilahkan ikan berc!nta
Angin tak mempersilahkan debu untuk pergi

Dan sempat mulutku tidak lagi makan
Demi ketimpangan keadilan yang membujur lantang
Segera pulang

Biarkan aku tertidur bersenjʌta
Tubuh berselimut kain-kain orasi
Tetap lantang sampai nyawa terlentang
Dan tiada lagi tubuh kurus ketimpangan keadilan

Jakarta 27 Juni 2015.


Puisi Busuknya
Penyair Kecil.

Busuk bau bangkai tikus
Dalam kandang terlingkar kail-kail
Cicit-cicit kelelawar berhenti
Kesunyian mencuri di tengah ribut demonstrasi

Anak-anak tak lagi sibuk belajar
Semua berselempang keyakinan
Ibu-ibu tak lagi pergi ke pasar
Semua berbenah mengusir bau kebencian

Biar tidur satu jam sekali
Dan tidak ada nasib mengambang mati

Jakarta 25 Juni 2015.


Demikianlah sajak anak bayi kepada negeri. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.