Skip to main content

Puisi Namamu Terukir Di Sepotong Kayu

Puisi Namamu Terukir Di Sepotong Kayu
Puisi namamu terukir di sepotong kayu. Nama merupakan sebuh sebutan atau label yg diberikan kepada benda, manusia, tempat, produk dan bahkan suatu gagasan atau konsep, yang umumnya digunakan untuk membedakan satu dengan lain. Nama dipakai untuk mengenali sekelompok atau hanya sebuah benda dalam konteks yang unik yang diberikan. Nama juga merupakan sebuah kata untuk mamanggil sesorang

Berkaitan dengan kata tentang nama, dibawah ini, tiga puisi tentang kosakata nama, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi ketika namamu kusebut
  2. Puisi namamu terukir disepotong kayu
  3. Puisi namamu
Salah satu penggalan bait dari ketika puisi tersebut. "Aku duduk tenang mengiklaskan kasih pergi, tiada kata yang ku syairkan, hanya getir hatiku Bersama gaun yang aku pakai, Pengusir sepi dalam malamku Dan hanya namamu yang selalu hadir disetiap mimpi dan lamunanku". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Namamu Terukir Di Sepotong Kayu
Karya: Penyair Kecil

Iklas ku damaikan kepergian cinta
Dari kekasih melihat wajah pusara
Hanya ku peluk sepotong kayumu
Bukan wajah yang aku usap, hanya sepotong kayuterukir namamu

Aku duduk tenang mengiklaskan kasih pergi, tiada
kata yang ku syairkan, hanya getir hatiku
Mengembalikkan rinduku untukmu
Di batas alam kita jauh bertemu
Entah sampai kapan aku menangis dalam pelukanukiran namamu

Maafkanlah aku membasahi wajah pusaramu
Tenanglah kasih dalam pangkuan-Nya
Bila cinta tak menyatukan kita dalam dunia yangnyata
Aku percaya, Tuhan akan menyatukan cinta kita
dalam kehidupan di dalam syorga

Jakarta 23 Mei 2015.


PUISI KETIKA NAMAMU KUSEBUT
By: Ade Novi

Berjalan dengan bayang-bayang
menyusuri lorong demi lorong
nadi kian dekat menyimpan beribu impian
tumbuh mendekap cinta yang berlabuh
memantulkan tajamnya doa
jariku mengapung dilangit
meski belum kupahami

disinilah mimpi orang-orang lusuh
menempuh kecemasan sendiri
dimana kebebasan menggeliat,
ketika pisau menertawakan air mata
tiap hari selalu meraba-raba
dalam kesejukan rindu namaMu kusebut

bagai ibu dengan jemari dewi yang ranum
menyimpan bayangan firdaus
damai jiwa hingga raga pun terlena
asmaMu bagai bulu perindu siapa saja yang mengingatnya.

Magelang, mei 2015 rindu jalan kebenaran


PUISI NAMAMU

Namamu mendapat tempat tersendiri
Terpahat dan tertata rapi dihati
Akan terus abadi takkan terganti
Takkan terhapus sampai raga memati

Namamu adalah aliran darahku
Mengalir disetiap nadiku
Hingga tak sedetikpun
Engkau hilang dari ingatanku

Namamu adalah nafasku
Disetiap hela selalu memanggilmu
Hingga tumbuhkan rasa rindu
Inginkan terus bertemu

Namamu adalah semangatku
Penghilang lelah kala bertamu
Pengusir sepi dalam malamku
Dan hanya namamu yang selalu hadir disetiap mimpi dan lamunanku

Lintang Kejora
16042015

Demikianlah puisi namamu terukir di sepotong kayu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.