Skip to main content

Puisi Anjangsana

Puisi Anjangsana
Puisi anjangsana, Pengertian anjangsana adalah kunjungan untuk melepaskan rasa rindu atau kunjungan untuk silaturahmi. Kata anjangsana merupakan sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama akan tetapi maknanya berbeda. Anjangsana memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kata anjangsana dapat menyatakan nama seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Berkaitan dengan anjangsana,berikut ini, puisi berjudul anjangsana, bagimana puisinya untuk lebih jelasnya silahakan disimak saja puisinya berikut ini.


Puisi Anjangsana
Karya: Sang Mahadewa Cinta

Kubersyukur, Kekasihku, tiap subuh Engkau bukakan aku pintu istana asmara
dan menyediakan diri-Mu untuk kucumbu dengan teramat mesra
di belantara hati iftitah yang dibanjiri iman dan tahiyyat cinta
disaksikan berlaksa ajengan dan pinisepuh Sidratul Muntaha
yang memenuhi langit semesta dengan berjuta ratib dan doa

Alhamdulillah, Pujaanku, saban zuhur Engkau kuakkan untukku gapura puri cinta
yang memudahkanku memadu kasih dengan-Mu s’bagai peng0bat rindu membara
di sahara tuma’ninah yang penuh unggun kasih sayang menyala-nyala
pemusnah semua malapetaka, sengsara, penat, dahaga di lubuk atma
dalam ekspedisi ilahiatku dari rahim bunda hingga liang pusara

Terimakasih, Mahacintaku, setiap asar Kau singkapkan bagiku lawang candi renjana
dan membiarkan diri-Mu kuasyik-masyuki dengan b!rahi takwa menggelora
di taman mahawangi sujud yang disemerbaki serbaneka bunga surga
disanalah tempat hidup dan mati terindah yang paling didamba
jiwa-jiwa muthmainnah yang ikhlas melarung nyawa di samudra ridha

Kuamat berhutang budi, Cahaya Hidupku, saban magrib Engkau memberiku akses ke kastil kirana
agar kulancar berhubungan intim dengan-Mu dalam erotika syahadat berbikini taat dan puja
di savana dewana tempat malaikat dan bidadari kasmaran tak henti melengkingkan qiraat berangta
dalam stanza-stanza dendam berahi semata bagi sang perindu padang mahsyar dan darulbaka
yang tak pernah lagi peduli pada ajal dan surga demi gairah dahsyatnya bertemu Sang Maha Dikara

Kusungguh terharu, Tambatan Asaku, tiap isya kau sibakkan untukku gerbang keraton asmaraloka
yang memungkinkan aku bercengkerama denganmu dengan segenap jiwa raga
di ladang ritual tasyahud, salam, tasbih, tahmid, takbir, dan munajat tak berjeda
anjangsana cinta ini akan terus kurawat dalam tawajjuh dan istianah di sentra sukma
hingga detik pertemuanku dengan-Mu t’lah nyata di depan mata

Bumi Allah, 28 April 2015

Demikianlah puisi anjangsana. Simak/baca juga puisi puisi yang lain karya sang Maha dewa cinta di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.