Skip to main content

Puisi Yin Dan Yang

Puisi Yin Dan Yang
Puisi sampan dan dayun yin dan yang. bersembunyi di hati sampan dan dayung Memainkan rasaku rasamu Memantulkan di pijakan jejak Yang tak luput di bukuNya Sadari sebelum nanti Kita terbunuh diri sendiri

Pragraf diatas salah satu penggalan bait dari kedua puisi dikesempatan ini, dan sampan dayung yin dan yang, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatan, adapaun masing masing judul puisinya antara lain,
  1. Puisi yin dan yang
  2. Puisi sampan dan dayung
Bagaimana cerita dan makna dari kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahakn disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI YIN DAN YANG

Sebelum bicara
Sebelum katakata
Memercik merah darah
Menyayat meluka di sekujur jiwa

Mari kita selami makna
Di balik ini semua
Walau dengan airmata
Genangnya kan mencuci ruh dan raga

Agar tak terlupa
Agar sesal tak menggelayut dalam dinding resah

Aku dan kekuranganku
Tak mesti menghujat salahmu
Kamu dan kelebihanmu
Tak semestinya mencaci
Segala kekuranganku

Ingat Yin dan Yang bersembunyi di hati
Memainkan rasaku rasamu
Memantulkan di pijakan jejak
Yang tak luput di bukuNya

Sadari sebelum nanti
Kita terbunuh diri sendiri

Yin dan Yang
Berkolaborasi
Imbangi
Atau kita terjungkal nanti ...

Fredi fa
Jkt. 310315
0834.


Puisi Sampan Dan Dayung
Penyair Kecil

Kita serupa sampan dan dayung tua
Menengah lalu menepi lagi
Tiada layar menebar hingga kini
Melarung berdua mengikrarkan sisa-sisa tenaga

Pucuk-pucuk nyiur melambai
Camar-camar menyinggung ke pantai
Kita berdua masih bersama
Sepikan segala, menengah dan menepi asa rupa
yang duduk di tatap muka

Pasir pantai enggan memutih dalam tatap mata
Jauh memandang sampai pantai ke tiga
Di langit yang sama, kita duduk berkencan
membiru air
Dan tiada lagi rindu yang mengalir
Semua bersua di tengah samsudera yang semilir

Jakarta 14 Mei 2015.

Demikianlah puisi dayung yin dan yang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.