Skip to main content

Puisi Sang Penyair

Puisi Sang Penyair
Puisi sang penyair. Penyair adalah sebutan bagi seorang pengarang syair, pengarang sajak biasa juga disebut pujangga. dan padan kata penyair adalah,bujangga, pujangga, penyajak, sastrawan serta penulis.

Berkaitan dengan kata penyair, di bawah ini beberapa puisi berjudul penyair, masing masing puisinya, antara lain.
  • Puisi sang penyair
  • Sajak At
  • Puisi sang penyair telah kembali
  • puisi resiko penyair
  • puisi penyair dengan bibir
Salah satu penggalan bait puisi tersebut. "Wahai engkau puisi sang penyair Teruslah ungkapkan kalimat Dalam untaian kata kalimat indah menghujat Akhirnya ku tercekat Hanya berharap kan selamat Pada waktu yang tepat". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Sang Penyair

Syair syahdu kau ucapkan..
Begitu nyaring suaramu terdengar..
Untaian kata yang begitu indah..
Menenangkan hati yang gundah..

Aku terpejam mendengar kalimat indah..
Hati pun menjadi merekah..
Seperti ada rasa yang berubah..
Saat kalimat indah keluar dari lidah...

Wahai engkau sang penyair..
Teruslah ungkapkan kalimat syair..
Yang membuat aku tebuai..
Dalam untaian kata yang seperti mimpi..


Sajak "AT"

Penat menjerat
Sepi mengikat
Nestapa menghujat
Akhirnya ku tercekat
Nafas tersendat
Darah meloncat
Otakku mencelat
Pikiran buruk mencuat
Kemalangan terasa dekat
Akhirnya semua pun pekat
Hanya berharap kan selamat
Pada waktu yang tepat
Dan dengan cepat
Hebat
.
Yk.19032015
qimcAT


SANG PENYAIR TELAH KEMBALI

Dikala siang ingin mencumbui petang
Sang penyair itu telah datang
Sekian lama menghilang tampa kabar berita
Kini kembali dengan nuansa berbeda

Aku tak ingin tau bila mana ia pergi
Yang penting ia telah kembali
Meski aku bukan sahabat sejati
Bagiku dia cukup dekat di hati

Selamat datang kawan
Senyum sapa ku untuk mu
Semoga kita semua dalam lindungan Tuhan
Ku ingin engkau lukis langit biru dengan tinta emasmu.


PUISI RESIKO PENYAIR
Oleh "siamir marulafau

terimalah nasibmu sebagai penyair
tinggal nama dikenang sampai mati
hidup di dunia bergelimang dengan inspirasi
rasa pilu pun sirna ditelan aksara indah
kadang dunia tak terurus lagi
siang malam ketikan jari tak berhenti
istri pun tak disahuti
di kala inspirasi mengalir dari hulu ke muara sungai
tak tahu apa yang kubuat lagi...
nasib penyair di atas kertas putih tak bergaris
siapa yang suka jadi penyair?
berhati hatilah jadi penyair
jika tidak bagaikan embun di pagi hari
menguak tabir sampai mati
resiko bagi para penyair membahana pada setiap inspirasi

sm/07/02/2015


PENYAIR DENGAN BIBIR

Malam sudah kupuisikan
siang sudah kupuisikan
pagi dan berangkatku pun sudah kupuisikan
sore bersama pulangku pun sudah kupuisikan

Laut, gunung, ilalalang dalam genggam sang jʌlang
bintang, bulan dan awan milik sang perawan
hitam dan putih guratan alami
tak henti kusiluetkan
pada sunyi tanpa tepi
rindu dan cinta kulukis dalam raut wajah
yang senyum dan sedihnya
adalah sama
sama-sama sandiwara

Lalu saat sekumpulan penyair melingkar
riuhlah hingar bingar
bibir bersautan, seperti bercʋmbu dalam kelakar
ini karya apa
ini puisi model apa
diksinya saja tak berestetika
tak mengandung seni yang maha tinggi
padahal sudah kuhamili matahari
mereka bilang ini harus diab0rsi

Aku malu bibirku kecu
saat dilumat bibir-bibir penyair
setajam silet dalam cibir
aku melintir, getir!

BKA
Batavia, 260815

Demikianlah Puisi sang penyair. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.