Skip to main content

Puisi rumah kita

Puisi rumah kita
Puisi rumah kita. Pengertian rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsepkonsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain sebaginya.

Berkaitan dengan rumah, dbawah ini dua puisi tentang rumah dari tiga puisi di kesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi rumah kita
  2. Puisi ruh kita
  3. Sajak rumah tua
Salah satu penggalan dari ketiga puisi tersebut "Canda tawa yang lepas berkicau tanpa henti di rumah ini Direntang waktu yang di jalani, Pada kisah yang di lalui.Menjadikan guru,dalam mengasah kesabaran, Akan kisah-kisahku yang mulai rentah, Menyaksikan laba-laba menyulam rumah". Selengkapnya dair bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI RUMAH KITA

Kemana perginya sang waktu membawa
kebersamaan kita ?

Dulu kita serumpun
Canda tawa yang lepas
Apa berlalunya waktu
Mampu mengunci ruang kebersamaan kita ?

Dimana sahabatku yang dulu
berkicau tanpa henti di rumah ini
Kemana perginya masa-masa bahagia itu!

Rindu hangatnya kebersamaan kita
Sekarang tinggal kebekuan tercipta
Hai sahabatku, aku menunggu kalian pulang.
Hangatkan kembali rumah kita

Bontang maret 2015


PUISI RUH KITA

Ruh kita pernah menyapa
Dulu saat di syurga sana
Ruh kita saling mengeja pinta
Juga bersetia
Lalu akhirnya

Ruh kita memandu bertemu didunia
Dalam nyata kita kembali menyapa
Kali ini dengan menyebut nama
Selamat datang ruh yang setia
Aku menyambutmu dengan cinta dariNYA
Wahai saudara...

JaTENG,3MARET15
Qimcat


Sajak Rumah Tua
Penyair Kecil

Dinding-dinding ini mulai retak, memecah di setiapsudut
Pucat menghias di setiap jengkal jarak jendela
Lihat atap-atap langit mulai mengakar keringdengan sendirinya
Aku duduk sendiri di kursi kayu yang menyusutkeriput

Aku tarik selimut meja dari anyaman bambu, lalu
aku peluk dalam tatap bingar rumah tua
Sendiri mengeringkan baju-baju dihiaskan cemburu yang kusam meraja

Akan kisah-kisahku yang mulai rentah
Menyaksikan laba-laba menyulam rumah
Aku gelisah, rumahku mulai rekah

Jakarta 23 Mei 2015.

Demikianlah puisi rumah kita. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.