Puisi Guguran Daun Semusim
Friday, March 06, 2015

Puisi guguran daun semusim kita bersama terselip di kedua bola mata menjelaga, penuh keraguan ketika engkau bertanya adakah kita mampu terus bertahan pada keadaan yang merindu, bergurguran kenangan, jika aku salah tak ingin melihatmu susah namun jika benar aku lemah tak ingin memberikanmu resah.
Begitulah penggalan bait puisinya, ada tiga judul puisi yang berkaitan dengan kata gugur dan kaa daun kita update pada kesempatan ini, judul puisi antara lain:
PUISI GUGURAN DAUN SEMUSIM
hari-hari yang ku lepas
semakin tak berirama
oleh sebab cerita ini terpenggal di setengah perjalanan
namun tak mengapa
Guguran daun daun musim ini cukup membuat ku tau..
seberapa berartikah diriku
Lewat lukisan masa
Kau pasti tahu
saat sang waktu meletakkan diriku
pada keadaan yang merindu
PUISI SEMUSIM
ada biru terselip
di kedua bola mata
menjelaga, penuh keraguan
ketika engkau bertanya;
“adakah kita mampu terus bertahan?”
barangkali, musim panen tahun ini melimpah
hingga kita tak perlu lagi khawatir
jika esok kemarau melanda
basuh cahaya keraguan dari wajahmu
kegagalan mungkin pernah kecewakan kita
menuakan peluh pada punggung paling letih
pun sejumlah gagak turut tertawa
seakan dilontarnya kata paling fatwa
tetapi kita telah melewatinya
dan berhasil menjawab dengan cinta
cinta? apakah engkau pernah bertanya?
ah, rasanya tak perlu lagi aku berkata
Jakarta, 25 September 2015
mungkin hanya sedikit berbisa
bila ku lemah di matamu
mungkin hanya sepintas rasa
namun jika benar aku salah
tak ingin melihatmu susah
namun jika benar aku lemah
tak ingin memberikan mu resah
tak pernah terbersit sedikitpun
kaki ini kan lari menjauh
meninggalkan luka terperih apapun
sayangku tetap bersimpuh di hatimu
untuk air mata yang terlanjur jatuh
untuk kerut pasi yang terlanjur bergaris
ku mohon biarkan tuk menjadi cerminku
maafkanlah, di helai ini pun telah basah
-----------------------
Demikianlah puisi gugur daun semusim. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Begitulah penggalan bait puisinya, ada tiga judul puisi yang berkaitan dengan kata gugur dan kaa daun kita update pada kesempatan ini, judul puisi antara lain:
- Puisi Guguran Daun Semusim
- Puisi Semusim
- Puisi Sehelai daun.
PUISI GUGURAN DAUN SEMUSIM
Oleh: Yang terlupakan
hari-hari yang ku lepassemakin tak berirama
oleh sebab cerita ini terpenggal di setengah perjalanan
namun tak mengapa
Guguran daun daun musim ini cukup membuat ku tau..
seberapa berartikah diriku
Lewat lukisan masa
Kau pasti tahu
saat sang waktu meletakkan diriku
pada keadaan yang merindu
PUISI SEMUSIM
Pena Omega
ada biru terselipdi kedua bola mata
menjelaga, penuh keraguan
ketika engkau bertanya;
“adakah kita mampu terus bertahan?”
barangkali, musim panen tahun ini melimpah
hingga kita tak perlu lagi khawatir
jika esok kemarau melanda
basuh cahaya keraguan dari wajahmu
kegagalan mungkin pernah kecewakan kita
menuakan peluh pada punggung paling letih
pun sejumlah gagak turut tertawa
seakan dilontarnya kata paling fatwa
tetapi kita telah melewatinya
dan berhasil menjawab dengan cinta
cinta? apakah engkau pernah bertanya?
ah, rasanya tak perlu lagi aku berkata
Jakarta, 25 September 2015
Puisi Sehelai Daun
bila ku salah di matamumungkin hanya sedikit berbisa
bila ku lemah di matamu
mungkin hanya sepintas rasa
namun jika benar aku salah
tak ingin melihatmu susah
namun jika benar aku lemah
tak ingin memberikan mu resah
tak pernah terbersit sedikitpun
kaki ini kan lari menjauh
meninggalkan luka terperih apapun
sayangku tetap bersimpuh di hatimu
untuk air mata yang terlanjur jatuh
untuk kerut pasi yang terlanjur bergaris
ku mohon biarkan tuk menjadi cerminku
maafkanlah, di helai ini pun telah basah
-----------------------
Demikianlah puisi gugur daun semusim. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.