Skip to main content

Puisi Tentang Pujangga

Puisi Tentang Pujangga
Puisi tentang pujangga. Pujangga atau bujangga merupakan sebutan bagi pengarang hasil-hasil sastra, baik puisi juga prosa; ahli pikir; ahli sastra. Persamaan dari kata pujangga adalah sastrawan serta penulis.

Berkaitan dengan pujangga, di bawah ini beberpa puisi tentang pujangga, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi aku bukan pujangga
  2. Puisi wahai pujanggaku
  3. Puisi untukmu pujangga
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi pujangga tersebut. "Merangkai rasa perasaan mengukirnya dalam bait bait puisi dengan kata syahdu yang indah mengalun Tapi, aku Bukan pujangga yang pandai merangkai kata". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI AKU BUKAN PUJANGGA

Hampir tengah malam,kacau kurasa makin berkibar.
Sepi mengiris pada bayang kelam.
Dari nyanyian hati yang terdampar hingga terbenam,
...dengan gumpalan-gumpalan resah yang kian membakar.

Aku ingin menulis dengan kata menarik.
Yang berbunyi rancak, dengan bait dan larik larik
Tapi aku bukan satria pena yang dapat melukis dengan kata.

Aku ingin melukis kisah malamku,
Dan merangkum kata yang bersemayam dalam benakku.
Tapi aku tak dapat merangkai kata awal yang indah.

Aku ingin, mengaduk aduk-aduk dan merangkai rasa perasaan.
Mengukirnya dalam bait bait puisi,dengan kata syahdu yang indah mengalun,
Tapi, aku Bukan pujangga yang pandai merangkai kata.

Anderline.
BLPN 310315


Puisi Wahai Pujanggaku

Masih saja kau sebut namanya
Masih saja kau katakan menyayanginya
Dasar bodoh..

Kau mencintai dalam butamu
Kau mencintai dalam bodohmu

Wahai Sita...

Datanglah kau dalam mimpku
Dan katakan...

Bahwa kau ini sudah mati..
Dan biarkan pujanggaku
Hidup bersamaku
Tanpa bayang"mu lagi


Puisi Untukmu Pujangga

Dalam senyum manis dan mesra,
terkandung manja hasrat suci,
ingin kupetik si cantik bunga raya,
biar harum .cintaku

menggerakkan hati, merajuk pada pintu yang terkunci,
menyentuh gelap jiwa, memberi ruang pada sang pengembara

Gerak gayamu ringan
Memikat hati muda taruna
Mekar bersinar menyilaukan mata
Halus wanita bak sutra dewangga

Senyummu meruntuhkan mahkota jiwaku
Aku ingin mengisi lembaran kosong di hatimu,

Akan kuisi dgn mawar merah terangkai indah,shg wangi dan sutra sll mewarnaimu
Namun sampai saat ini aku blm menemukan Celah dalam hatimu

Duhai, pujangga,....
Saat kau lebur laramu ke dalam bait-bait kata,
Kutahu, kau sedang sembuhkan luka
-----------


Demikialah Puisi aku bukan pujangga. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi pujangga di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.