Skip to main content

Puisi Terima Kasih Untuk Ayah ( abah ) Puisi Ibu dan Ayah

Puisi Terima Kasih Untuk Ayah ( abah ) Puisi Ibu dan Ayah
Thank you my hero (abah). Ayah atau Abah merupakan panggilan lain kepada orang tua kita dalam hal ini orang tua laki laki, Panggilan abah kepada orang tua lakilaki, biasanya merupakan kebiasan masyarakat banten. Namun saat ini panggilan abah kepada ayah, bukan hanya di banten namun panggilan abah untuk bapak sudah menjadi kebiasaan umum di masyarakat.

Berkaitan dengan kata abah di bawah ini puisi tentang abah atau ayah, bagaiman puisinya untuk selengkapnya silahkan disima saja  puisi ayah berikut ini.

PUISI TERIMA KASIH UNTUK AYAH (abah)

Dinginnya angin shubuh ini
Kau abaikan demi kami
Melawan tuamu bergelut dengan pagi
Lelahkan raga menjemput rejeki

Kau biarkan kami mendengkur
Kau biarkan kami damai dalam tidur
Thank you my hero, Abah?
Atas pengorbananmu yang tabah

Meski namamu tersebut sekali
Namun kau sayangi kami tanpa iri
Kau tetap mengelus kepala
Meski kami kadang melukaimu dengan kata

Kau simpan airmata dalam doa
Saat kami memberi goresan didada
Ufuk pagi akan berganti terik
Langkahmu tertatih dalam panik

Apakah anak-anak bisa makan hari ini?
Kekhawatiran yang selalu menggelayuti
Saat dagangan tak habis
Kau minta maaf dengan tangis

Yaa ALLAH jagalah abahku
Jangan kau kirim orang untuk mengganggu
Abahku hanya pedagang kecil
Yang hanya beberapa lembar hasil

Abah terima kasih
Atas usaha dan raga yang letih
Thank you my hero
Kupastikan perjuanganmu indah dalam memo


PUISI IBU DAN AYAH

Ibu,ayah
Kau adalah contoh bagiku..
Cerminan masa depan ku
dikala aku ada masalah engkau selalu ada untuk ku
aku kangen engkau!ibu, ayah

Ibu,ayah semoga kalian tenang disana ...
Hanya kenanganmu yg hidup dihatiku,terima kasih untuk
mengajarkan ku dan menasehati ku dengan sabar dan penuh keikhlasan..


Puisi Untuk Lelaki yang Kupanggil Ayah
Oleh: Mulia Ahmad Elkazama

Untukmu, lelaki yang kupanggil Ayah
Ke mana lagi aku harus mencari rimbamu?
Demikian letih memasung kaki ini
Menelusuri tiap jejak langkah yang kau tinggal--dari cerita orang-orang.

Ayah ... Tidakkah kau ingat masa silam?
Saat kau tanam benih-benih kama di rahim seorang perį„±wan
Lalu, tanpa ucapan selamat tinggal dan lambaian tangan
Kau menghilang di balik kabut malam.

Berpuluh purnama netra ibu membasah
Mengisahkan segala keluh-kesah
Sungguh bukan suatu hal yang mudah
Menimangku di dunia tanpa semangatmu, Ayah.

Untukmu, lelaki yang kusebut ayah
Ke manakah aku mesti menjelajah?
Sementara peluh juangku menemukanmu
Mengabu bersama rindu dari jantung ibu.
--------------

Demikianlah puisi terima kasih untuk ayah (abah). Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.