Skip to main content

Puisi Si Bodoh dan Seutas Tali

Puisi Si Bodoh dan Seutas Tali
Puisi Si bodoh dan seutas tali Kata bodoh merupakan kata sifat yang mendeskripsikan keadaan di saat seseorang tidak menyadari sesuatu hal, tetapi masih memiliki kemampuan untuk memahaminya. terkadang kata bodoh adalah suatu kalimat yang bermakna sebuah ucapan penghinaan yang merendahkan kualitas kecerdasan seseorang, tetapi sebenarnya itu tidak tepat dalam hal makna sebenarnya. dari kata bodoh tersebut.

Berkaitan dengan kata bodoh, dibawah ini dua puisi tentang bodoh, dari tiga puisi bertema bodoh dan seutas tali, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi Si bodoh dan seutas tali 
  2. Puisi bukan bodoh
  3. Puisi seutas tali
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "Meringis perih Tak ada belas kasih yang menghampiri Ayah dan ibu entah kemana Bubar dengan menggenggam amarah. terkapar di jalan tak ada ujung semuanya buntu, tak bergairah tali pun ikut memutus". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI SI BODOH DAN SEUTAS TALI
Oleh : Adipati

Hidup meringis perih
Tak ada belas kasih yang menghampiri
Ayah dan ibu entah kemana
Bubar dengan menggenggam amarah.

Sanak keluargapun turut membuli
Si bodohpun tak kuat menjalani takdir sang Illahi
Lalu diambilnya seutas tali
Dan tergelantunglah dia didalam lemari

Berharap Tuhan mengasihinya disana,
dengan segala kebijaksanaannya.

Nyawa sudah hilang melayang
Barulah rasa prihatin itu datang dari berbagai kalangan.
Kenapa tidak sedari dulu sewaktu dia masih hidup?!!

Sungguh naif!
Teramat naif!
Lingkungan sekitar hambar menampar!

Jakarta,18 januari 2015


PUISI BUKAN BODOH
Rony del bachty

Jika keledai saja takmau jatuh
Ke lubang yang sama dua kali
Maka aku rela jatuh
Untuk yang kedua kali

Maaf!
bukan aku bodoh!
Aku bukan keledai!
atau
Pecinta tak tahu malu!
Bukan!
bukan itu bodoh!

Karena hatiku terpaut padamu
Sudah lama jadi milikmu Tiada seseorang yang mengisinya
Hanya kaulah yang ada
didalamnya

Dan hanya kau saja
Yang sudah mengguriskan asmara
Akupun tahu
bahwa kemarin
Engkau cuma tersesat jalan

Kini aku lebih terbuka
Memaafkanmu
menerimamu
mencintaimu
kembali
Tapi berjanjilah dulu padaku
Jangan ulangi
kesalahan kedua kali

Cikupa, 11.04.2015


PUISI SEUTAS TALI
Oleh :simir marulafau

tali kupegang tak utuh lagi
di kala kutarik tercabik cabik
putusnya tali merangkai putusnya harapan
jiwa tak tenteram
hati pun ikut tak tentram
mau ke mana kupergi?
tak seorangpun merangkul jiwaku
pada embun pagi kuteteskan di ubun ubunku
sia sia belaka hanya terkapar di jalan tak ada ujung
semuanya buntu, tak bergairah
tali pun ikut memutus

sm/01/03/2015@siamir

Demikianlah puisi si bodoh dan seutas tali. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.