Skip to main content

Puisi Sesungguhnya; Hati

Puisi Sesungguhnya; Hati
Puisi Sesungguhnya; Hati.  Hati merupakan organ tubuh manusia yang sangat sensitf, sehingga sering kali merasa bahagia sakit hati dan berbagai hal yang menyentuh di hati namun umunya yang sanag sering terkait dengan hati adalah perasaan yang mendalam.

Dan berkaitan dengan hati atau dengan kata hati, salah satu judul puisi terjudul sesungguhnya hati dari tiga puisi bertema ruang hati, nah bagimana cerita dan makna puisi dari tiga puisi hati tersebut untuk lebih jelasnya, silahkan disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Sesungguhnya; Hati

Gelap itu mengada di ruang hatiku yang takkan mampu kau fahami; Tuan.
Betapa aku telah terpikat pada masalalu yang begitu merejam,
membuahi sekumpulan laku beranak pinak,
kemudian mengikat diri pada bidak kehendak.

Inilah aku yang sesungguhnya, yang menepi pada kepatuhan kekata,
menunduk di palung tunduk pada sebuah takluk mengada.
Bahu itu adalah tempatku bersandar diri di sekumpulan lelah,
juga titah berurai rinai yang memaksaku kalah.

Kepada tiga bidadari tercintaku...
Adalah kita sisa luka pada kisah senja nan berakhir pada pembaringan terkasih,
Pusara merah saga,
luruh menghancur seluruh harap,
pedih terdekap begitu kemat.

Lalu sebuah kekata memutus atas diri,
 menyudahi harap yang berpegang atas hati,
lupakan rasa yang ada,
nyata disisa hidup tak mampu
kupaling dari kehendak yang tertoreh dari kisah luka.

Yi, Diandra & Nadhira.
Pinang,020115.


PUISI POJOK TAMAN
Oleh: Achmad Masih

Pojok taman bunga
Di pinggir ruang hati
Lembar kanvas lukisan

Rerumputan hijau
Ranting kecil bersilang
Bunga mulai mengembang
Malu malu dikecup kupu-kupu

Pojok taman bunga
Simpan kenangan


PUISI CERMIN PRIBADI
Oleh: Karent Samboo

Ketenangan itu sumbernya ada dalam hati
Ia yang menumbuhkan sikap pribadi
Diamnya cahaya kehendak Ilahi
Senyumnya menawan hati
Wajahnya bak bunga berseri.

Jika zikir kau adabkan pada diri sebagai kunci
Dengannya akan terjaga asbab di ruang hati
Ketika waktunya Tuhan menghedaki
Terbukalah pintu inayah-Nya membawa tenang terang abadi.

Dari sebutir tasbih yang lepas di laut sunyi,
alun mencari tepi
Basah dan suci di atas gelombang kata hati
Tumbuh tunas sebagai re-rambatan Ilahi.

wahai, yang punya hati peduli diri
Padamu telah dititipkan kaca Ilahi
Jadikanlah cermin bagi pribadi
Menebar kasih raga di bumi.


Demikianlah puisi Sesungguhnya hati dan dua puisi lainnya. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.