Skip to main content

Puisi Renungan Islami | Puisi Renungan Malam

Puisi Renungan Islami | Puisi Renungan Malam
Puisi renungan. Renungan berasal dari kata renung artinya memikirkan sesuatu hal, jadi renungan artinya pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang  sesuatu hal yang dialami.

Renungan merupakan suatu perasaan yang manusiawi, setiap manusia bisa melakukannya entah itu sengaja atau secara tidak sengaja. sebab manusia tak bisa ditebak kapan dia akan melakukan renungan, manusia dapat saja melakukan renungan saat mereka terdiam pun atau melamun.
Puisi Renungan

Renungan biasa dilakukan ketika sedang menerima suatu musibah serta cobaan yang relatif berat, dan saat merasakan perasaan yg tak dapat di gʌmbarkan dengan kata-kata. itulah manusia merupakan mahluk social menjalani hidup dengan tujuan yang berbeda. dan dari situ pulalah manusia mendapatkan masalah yang berbeda juga untuk di renungkan.

Tiga Puisi Tentang Renungan

Puisi renungan, tema puisi yang di update dikesempatan ini. salah satu penggalan baitnya. "renunganku akan bagaikan impian, jika harapan hanya membayang sekejap jika duniamu akan bersatu dengan impianku, Mereka masih saja mengejar dunia yang takkan pernah habis-habisnya". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.


Puisi Renungan
Oleh :siamir marulafau

kutak sanggup lagi membelah malamku
jika rembulan redup
di kala galauku tak menerawang di langit biru
sesaat-sesaat nafasku tersendat
menantikan sinar lembayung di ufuk Timur
renunganku akan bagaikan impian
jika harapan hanya membayang sekejap
jika duniamu akan bersatu dengan impianku
aroma nafasmu bersemayam dalam jiwaku
sadarlah...
nafasmu bahagian nafasku sepanjang kasihmu
...tak membelah malamku

sm/28/12/2014@siamir


PUISI RENUNGANKU
Oleh : Rony del bachty

Mentari meredup,
malam pun tiba.
Burung berhenti berkicau,
Mereka pulang bawa bekal untuk anak-anaknya.

Buana terasa hening,
dingin menggelayut
Rembulan menyeruak
Aku terdiam membisu, merenung seorang diri.

Sang fajarpun sudah menanti disana,
menanti malam akan habis.

Sementara di sana...
Mereka masih saja mengejar dunia
yang takkan pernah habis-habisnya
Tak kenal lelah, tak kenal waktu.

Mungkin mereka lupa.
Dunia hanyalah sementara
Padahal syurga abadi,
sudah menanti untuk disinggahi.

27 januari 2015


PUISI RENUNGAN PERJALANAN MALAM
Sordiman Acong

Tuhan...
betapa telah terungkap semua kebodohan dan kejelekanku, jangankan orang lain saudara sendiri tidak peduli kepadaku, karena aku lupa bahwa aku hambaMu yang tidak mau membaca, sehingga kebodohan yang dipelihara...

Tuhan...
beri aku kesempatan dan waktu yang Engkau ridhoi, anugerahkan aku kesempurnaan akal dan fikiran untuk mengungkap tabir kehidupan dunia menuju akhiratMu yang indah dan abadi...

Tuhan...
Beri aku kerukunan untuk selalu berdampingan dengan hamba-hambaMu yang beramal shaleh dan hidup penuh dengan iman dalam ketaatan...
Jauhkan bathinku dari hambaMu yang cinta akan dunia, berpeluk dengan kemilau harta lupa akan agama bahkan seolah bertanya apa itu saudara, tetangga, budaya, dan semua, yang wajib itu apa urgensinya bagi dia lainnya tiada...

Tuhan...
Jadikan aku hambaMu yang senantiasa bersyukur kepadaMu, dan mendatangkan manfaat bagi saudaraku tidak menjadi beban baginya, dan juga tidak menjadi perusak alam, tetap bersujud, dengan erat melekat dahi menempel di bumiMu...
Aamiin...
--------------

Demikianlah puisi renungan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang renungan di atas dapat menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.