Skip to main content

Puisi Hidup Ini

Puisi Hidup Ini
Puisi hidup ini. Hidup artinya mengalami kehidupan dalam keadaan atau dengan cara tertentu masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya, tentang menjalani kehidupan sehari-hari, hidup juga biasa diartika tumbuh atau menyala.

Kata hidup merupakan sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan serta pelafalan yang sama akan tetapi maknanya berbeda. Hidup memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga hidup dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian lainnya.

Berkaitan dengan kata hidup salah satu dari dua puisi di kesempatan ini, berjudul hidup ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi hidup ini
  2. Puisi dekadensi
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut, "Arahkan badai melambai ramah gelombang memeluk mesra dermaga hati jadi tujuan impian berkawan sayap langit bintang". Selanjutnya dari bait ini,di simak saja puisinya di bawah ini.

PUISI HIDUP INI

Sauh ku angkat
layar ku kembangkan
kemudi ku arahkan
badai melambai ramah
gelombang memeluk mesra
dermaga hati jadi tujuan
impian berkawan sayap langit bintang
matahari dan bulan mengiringi
sudut cakrawala menanti
meraba ruang dalam pelukan sang waktu

Gresik, 11-12-2014


PUISI DEKADENSI
Karya: Beethoven. Silaban

Ku saksikan sᥱksama . . . .
Hidup seputarku sekarang

Tertegun jiwaku menyapa. . . .
Ada perbudakan buta
Yang terikat sangat kuasa
Kekinian manusia dengan jua..
masa silam orang tuanya.
Lalu meminta mereka menyuruh
kepada tradisi-tradisi
dan kebiasaan-kebiasaannya.
Menempatkan semangat masa lampau, pada masa kini.

Ada pula ku temukan . . . .
Perbudakan tuli dengan mencekik
Jiwa dan hati.

Menganggap manusia adalah . . . .
Gema kosong sebuah suara,
dan bayangan air mata
dari sosok raga.

Yang paling ekstrim dan sensasional,
Yaitu perbudakan lumpuh !!

Yang menempatkan leher manusia
Di bawa dominasi tiran,
dan menyerahkan kekuatan tubuh,
dan kelemahan-kelemahan pikiran
kepada putra-putri ketamakan
untuk dipakai sebagai instrumen kekuasaannya.

Inilah yang terjadi sekarang
Manusia tlah beranjak dari sejatinya
Karam pada dekadensi
yang sedang terjadi kini.
_

Demikianlah puisi hidup ini, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.