Skip to main content

Puisi Kesedihan Tentang Luka Hati yang Mendalam

Puisi Kesedihan Tentang Luka Hati yang Mendalam

Puisi kesedihan tentang luka hati yang mendalam. Sendu menggugah nestapa benci melejit terbang lenyapkan bahagia, haru menatap parut hati yang menjelaga, limbung tak lagi mampu tegak, remuk asa seiring pongahmu. Ini hanya penggalan bait puisi di bawah.

Puisi Kesedihan Tentang Luka Hati yang Mendalam

Puisinya ada dua judul, pusi kedua kita jadikan judul utama, suratan luka, "ingat bukan suratan takdir yah hehehe. Judul puisinya antara lain:

  • Puisi Luka
  • Puisi Suratan luka
  • Puisi Goresan luka

Pengertian dari luka adalah terputusnya kontinuitas atau hubungan anatomis jaringan sebagai akibat dari ruda paksa.

Luka dapat merupakan luka yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu, seperti luka insisi pada operasi atau luka akibat trauma seperti luka akibat kecelakaan, dan luka karena sakit hati,

Biasanya luka karena sakit hati, sakit tapi berdarah, ini luka ajaib namanya, sakit tanpa darah, 😄 tanpa basa basi lagi kita simak saja puisi luka berikut ini.


Puisi Suratan Luka Karya : Penyair Kecil

Kenapa meski ada suratan? Sedangkan kebusukkan sudah memakan
Selalu saja meminta, apa kau sudah terpukul usia?
Kemana hari kemarin? Aku bertanya
Sementara jawabanmu sudah terlihat menggumpal di bebatuan

Opini dari kaumku sudah membulat dan membeku
Suratan yang dulu sempat putus,sekarang sudah berkabung
Dipatahkan, dihempas suara
Mematikan bagai racun di ujung pisau

Menganak sudah kepedihan antara kebangkitan dan ketimpangan
Di bulan oktober yang menyaksikan
Luka-luka yang belum berdarah
Tunduk di bebatuan angan, cinta yang sudah terpecah

Tegal, 10 Okt 2015.


PUISI LUKA

Tak terbaca oleh netra
Sebidang sendu menggugah nestapa
Benci melejit terbang lenyapkan bahagia
Haru...menatap parut hati yang menjelaga

Aku bosan iba pada diri sendiri
Kugulung semua asaku ditepian sunyi
Merayu airmata yang jatuh lagi
Puas memujuk...pun engkau tak jua pergi

Lepaskan aku !
Bosan aku kau remuk pilu
Kau sesap seluruh bahgiaku...puas engkau berlalu
Derita...mengapa engkau begitu tega padaku ?

Limbung tak lagi mampu tegak
Remuk asa seiring pongahmu yang menjebak
Luka....nyeri panas tertanak.

-Mawar Luka.-


Puisi Goresan Luka
Oleh: Gb Ackhoer

Pergilah
Jika rindu itu tak mampu kau gelayutkan lagi di ranting kasih.
Beranjaklah
Jika jiwamu tak mampu lagi mengais daun yang telah kering
Lepaskanlah
Jika asa yang kau gantungkan di dahan raga itu hanyalah semu
Biarkanlah
Dia berlerai, menjuntai ke altar bumi, di tiup sang bayu, terbang ke cakrawala, berhiaskan damar bintang.

Kau yang terindah dalam hidupku, dan sampai kapan pun akan tetap yang terindah.
Namun jika hatimu tak ada ruang lagi untukku
Tak akan aku memaksa, untuk berlabuh di dermaga rasamu.
Kau tak mampu meyakinkanku, dan aku tak mampu untuk menjamah hatimu.

Bahar kasih yang sempat membakar atma, kini sekaan karam di lautan sunyi
Ia tak mampu berlabuh ke dermaga,sampan terkoyak menabrak karang.

Pergilah....
Aku akan pergi bersama sunyi, di mana akan ku bawa sebongkah kenangan, saat aku dalam dekapan ragamu.
Saat daun rindu masih menghijau di kisi hati.
Saat cinta bersemi, berhiaskan kidung syahdu,berenda aksara jingga.

Aku kekasihmu
Yang tak mampu menjamah raga dan hatimu.


Demikianlah puisi Suratan luka. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.