Skip to main content

Puisi Kemana Penaku

Puisi Kemana Penaku
Puisi kemana penaku. Arti kata Pena berarti alat untuk menulis dengan tinta, dibuat dari baja dan sebagainya yang runcing dan belah, akan tetapi pena disini merupakan sebuah bahasa puisi,yang mengandung kata kiasan sebagaimana di ketahui. Kata Pena memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pena dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Berkaitan dengan pena, salah atu dari tiga puisi campuran berjudl kemana penaku, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi tak peka
  2. Puisi kemana penaku
  3. Puisi kita
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "Bulir air mata tak tertahan akan rindu yang memasung dan memekati jiwa, Gersang bagai tanah tandus yang ingin tersiram dan terciprati air tuk hidupkan agar subur kembali kering kerontang rasa". selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI KEMANA PENAKU

Kala malam senyap tiada suara jangkring sedikitpun
Aku terdiam sejenak pandangi langit
Adakah disana ku temukan bintang atau bahkan rembulan berpijar?
Namun tak jua menampak
Hanya gumulan awan pekat menyelimuti bumi
Lalu ku tengok beranda
Meski telah tua namun tak pernah usang
Selalu setia menemani
Hanya saja penaku terkadang hilang pun patah
Ku cari kembali mulai ku raut meski dalam kemelut
Gusar pun linglung kadang bertandang
Hingga aku pun jarang menorehkan goresannya dalam lukisan aksara
Tetapi aku masih seperti dulu.

#‎Kinarya‬ Asih#
Jakarta, 14 september'2015


PUISI KITA

Lelah bibir ini berucap saat kekata tak lagi berarti
Terkatup dalam dekup rasa terabai
Mengapa ada sekat key..?
Yang membuat rasa menjadi tabu pun canggung
Kita adalah aku dan kau
Yang semestinya berpadu namun terlihat asing
Tak ku dengar lagi sapa lembutmu
Tak ku baca lagi sajak indah untukku
Semua seolah terlalap oleh rayap
Key masihkah kau ingat saat dimana kita berjumpa?
Tataplah mataku jika kau mampu membaca rasaku
Lihatlah key, dinding hati ini tersemat namamu
Aku hanya inginkan kedamaian
Dari sebuah keharmonisan yang berpendar hingga senja kala.

‪#‎Kinarya‬ Asih#
Jakarta,08 Agustus'2015



Puisi Tak Peka

Kesal menghinggapi diri berayuh membawa diri sendiri...
Tak mengerti jua harapku mengurai cerita indah..
Lelah letih pun tak ku rasa setiap saat menantimu...

Tak peka jua akan ingin ku menjajaki kisah baru tuk menyulam dan memahat kerinduan menjadi suatu prasasti hati...
Enggan ku mematiki kata dan menyapa ...
Bukan karna ku hilang tak berbilang...
Aku bukan lah insan yang mudah jatuh dan mencinta tanpa rasa ....

Tak peka jua akan diriku...
Apa susahnya kau pejamkan matamu tuk menyimak dan merenung agar peka apa yang ku rasa...
Aku tak seperti yang kau kira...
Aku bukan pendendam atau pun melupa...
Tapi ku hanya merajut akan kesal ku semalam..
Tak peka jua dirimu...

Bulir air mata tak tertahan akan rindu yang memasung dan memekati jiwa...
Gersang bagai tanah tandus yang ingin tersiram dan terciprati air tuk hidupkan agar subur kembali kering kerontang rasa...

Hati terhimpit pelik hidup ...
Ingin menjamah rasa kasih nan nyata ...
Tambat menambat dinding hati tuk bertandur mengulas senyum seiring bersama waktu yang menyapa ...
Ingin ku rengkuh hari tuk mengulung pilu menjadi cerah...**

# Kinarya Asih #
Jakarta, 280914

----------------

Demikianlah puisi kemana penaku. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.