Skip to main content

Puisi Tentang Luka

Puisi Tentang Luka
Puisi tentang luka Puisi luka, Arti luka berarti menderita karena luka. luka raga biasanya terjadi karena tergores atau teriris benda tajam akan tetapi jika luka hati terjadi berarti karena sakit hati dan kecewa, patah hati karena cinta bertepuk sebelah tangan atau sakit hati karena sahabat, dan banyak hal yang lain yang menyebabkan hati terluka, umumnya berkaitan dengan perasaan.

Berkaitan dengan kata tentang luka, dua puisi yang di update kesempatan ini, bertema puisi luka, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi melebur luka
  2. Puisi belum habis luka
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tentang luka tersebut. "pedih mencabik asa seluruh mimpi, Membelenggu bahagia lenyapkan tawa pada diri, Dan Waktu terus menghitung Oase kerinduan. dalam tangis kehilangan, Kasihku sudah menghadap, Tentunya kuberharap, Ratapan sedih tak jua tiada, Habis sudah kebahagiaan yang kupunya". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Melebur Luka

Semalam...
Aku masih disini
Diruang pengap dan gelap di kedalaman hati
Satu luka pedih mencabik asa seluruh mimpi
Membelenggu bahgia lenyapkan tawa pada diri

Pada warna jingga
Engkau kumbang taman yang singgah menyapa
Menyiram bunga usang bermadah luka
Memupuk senyum tawarkan lentera
Mengisi ruang kosong jiwa dengan canda tawa

Kini semua berbeda...
Sapa tawa mu penuhkan mimpi di ruang dada
Mekarkan kembali bunga-bunga jiwa
Meluruh luka, bersemi senandung laku suka cita
Pada rasa engkau balut lara semaikan kembali cinta

Terimakasih
Telah jua kau padamkan kecewa
Menggandeng diri bersama
Melebur luka.

By: yuand 160914(tpi).


Puisi Belum Habis Luka
Karya : Penyair Kecil

Mengapa sedih selalu memekik lirih?
Belum habis tangis ini
Luka-luka percaya padaku
Berulang lagi tangis yang belum genap seratus hari

Masih mengharum bunga-bunga dalam karangan
Kusendiri dalam tangis kehilangan
Kasihku sudah menghadap
Tentunya kuberharap

Ratapan sedih tak jua tiada
Habis sudah kebahagiaan yang kupunya
Kasih dari keluarga sudah terhenti
Melepasku dalam harum bunga karangan yang belum kering sendiri

Tuhan, kemana kuharus menerangkan mata ini?
Sedangkan tangis yang belum genap seratus hari masih disini
Apa kuharus berlari menanggalkan luka-luka?
Kemudian kuberhenti di ujung malam bulan purnama?

Kasih, secepat itu kau pergi
Menyatakan raga telah ditinggal sendiri
Di ujung musim yang belum habis
Langkah kecil membuat derai tangis

Kuberharap hujan tak berpihak pada pohon-pohon
Kuberharap angin tak berpihak pada ombak yang menelantarkan riaknya sampai mengusir pasir
Tapi kuberharap kebahagiaan selalu mengikuti
Berderai panjang sampai kunikmati lagi cerita kasih

Tegal, 4 Nov 2015.


Demikianlah puisi tentang luka. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.