Skip to main content

Puisi Bulan Di Bukit Pelangi | Kumpulan Puisi Cinta [Tentang Bulan]

Puisi Bulan Di Bukit Pelangi | Kumpulan Puisi Cinta [Tentang Bulan]

Puisi bulan di bukit pelangi. Bulan adalah benda langit yg selalu mendampingi bumi. Bulan disebut juga sebagai satelit bumi. Dan bulan ketika malam hari nampak bersinar, sebab bulan memantulkan cahaya dari matahari.

Kata kata tentang bulan sering kita jumpai dalam puisi seperti bulan purnama, bulan sabit dan berbagai puisi cinta dengan kata kiasan tentang bulan lain sebagainya,

Sedangkan pelangi adalah lengkung spektrum warna di langit, karena pembiasan sinar matahari oleh titik titik hujan atau embun, dan terjadi karena disebabkan pemisahan dan pemantulan sinar terang, yang memantulkan beraneka warna yang nampak terlihat.

Bulan dan pelangi terkadang dalam bait bait puisi tidak menceritakan bulan yang sesungguhnya, akan tetapi kata kata bulamn dan kata tentang pelangi hanya sebagai kata kiasan.

Mungkin begitulah sekilas tentang bulan dan pelangi, tema puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak kali ini dan judul salah satu puisi adalah puisi bulan di bukit pelnagi.

Namun puisi puisi yang lain pun juga menceritakan tentang bulan dan pelangi dalam bentuk puisi cinta

Dan berikut ini adalah daftar judul kumpulan puisi cinta atau puisi tentang bulan yang diterbitkan puisibijak.com antara lain:

  1. Puisi bersoleklah secantik kejora
  2. Puisi bangkit
  3. Puisi mengapa pelangi tak abadi
  4. Puisi bulan di bukit pelangi
  5. Puisi indahnya hidup
  6. Puisi sendiri
  7. Puisi lelah

Tujuh judul puisi cinta tentang bulan yang menceritakan tentang berbagai hal dirangkai dengan kata kata bulan dan kata kata cinta.


Puisi Bulan Di Bukit Pelangi | Kumpulan Puisi Cinta [Tentang Bulan]

Bagaimana cerita puisi cinta dan makna puisi bulan dalam kumpulan puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak?

untuk lebih jelasnya tentang puisi bulan di bukit pelangi dan puisi-puisi lainnya, disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI BULAN DI BUKIT PELANGI
Adick Putra Basyuni

Kasihmu, lekuk pelangi di tanah berumput mutiara
Tintai alam dengan ukiran cinta bernapaskan setia
Jamahi swargaloka dengan daun bidara beraroma syorga
Aduh ... indahnya tak terkata

Kasih! buliran embun menapaki hati
Damaikan kalbu yang dulu pernah tersakiti
Tiadalah luka tak lagi menghinggapi
Jadilah aku yang kini penuh pelangi

Duhai puja! dekaplah aku dalam sayap kasihmu
Jamahlah aku dengan jemari lembutmu
Lalu, buailah aku dalam tikar berintankan kasih sayangmu
aduh ... aku padamu, duhai suknaku!

Indah seindah-indahnya keindahan
Kaulah keindahan itu yang begitu mendamaikan
Kamulah bidadari hati pengisi kehidupan
Betapa ku mencintaimu dengan segala keutuhan

Serang 010817


Puisi Bersoleklah Secantik Kejora
Amir Hamzah

Bersoleklah engkau secantik kejora
Sampai wajah manismu mampu menutupi indahnya bulan
Aku akan berdiam menikmati wajahmu
Sampai bulan cemburu dengan mataku

Tatkala kumemandangmu...
Terlintas dimataku
Akan ayumu
Laksana mata air mengurai embun
Serta angin yang menitahkan alunan pada warna pelangi...

Engkaulah madu dalam sarang
Yang menyimpan manis alam
Terjaga untuk tak menetes pada kotornya debu
Semakin kuterpana
Dari separuh rembulan yang kau tutupi...

Tanamkanlah jarum cintamu
Pada lunglainya hati
Yang selalu merindu di kobaran hatimu
Hati yang telah kau cipta sebening wajahmu...

Bersoleklah engkau secantik kejora
Dan biarkan kumenikmati cantiknya
Membelakangi bulan yang mengintipku...


PUISI BANGKIT
Bhanu Arsyadisyo

Duduk merenung
Penuh tatapan kosong
Sambil menikmati indahnya bintang
Sesekali menghitung kunang-kunang

Walau sendiri ditepian telaga
Terhibur dengan alunan suara
Meskipun tak semerdu gesekan biola
Indah bagai alunan sebuah nada

Teringat saat berdiri diatas puing-puing
Mencoba menatap dengan lapang
Berharap tuk dapat suatu harapan
Meskipun harus dengan tetesan

Bangkit dan mudahkan
Tak mau ada lagi kegagalan


Puisi Mengapa Pelangi Tak Abadi
Adar Trana Zirka

Menatap jauh ke penghujung senja
Mendung mendahului bulan
Mungkinkah malam ini akan ada bintang..?
Bintang yang rancuh melangit

Renungan membuahkan frustasi
Mengetahui kepastian yang pasif
Butiran-butiran cair bening
Bergelantungan di helai-helai hitam
Senandung merdu seruling bambu
Mulai tak bersahabat dengan telinga

Himne tanpa keheningan
Cacat akan pengkhayatan
Rasa yang teramat kejam
Membuat kusulit membandingkan

Rezim mana untuk di ibaratkan
Selama oksigen dan karbon dioksida
Silih berganti menyetʋbuhi semak hitam
Di gerbang terowongan pernapasan

Evolusi rasa yang monoton
Jiwa ini bagaikan pendosa di neraka
Di hidupkan untuk kembali merasa
Cambuk api malaikat malik

Mungkin ini jawaban dari pertanyaan ku
Mengapa pelangi tak abadi..???


Puisi Indahnya Hidup
Wiranto

Berlari ke jauh hari
Mengejar sang penguat diri
Tuk jadikan ia sang bidadari
Yang akan menjaga harga diri

Bukan ia matahari pagi
Bukan pula bulan di malam hari
Tapi ia yang setia menjaga pelangi
Pasti menemani dan mewarnai
Indahnya hidup setiap hari.


PUISI SENDIRI
Bhanu Arsyadisyo

Terlihat wajah dipermukaan telaga
Saat bulan bersinar layaknya surya
Mencerminkan hati gundah dan lara
Terhanyut dari heningnya suasana

Kutermenung sendiri
Tak ada yang mau perduli
Hanya bayangan yang menemani
Membujuk untuk slalu menyelimuti

Biarkan semua pergi
Aku ingin tetap berdiri
Di malam gelap yang sunyi
Aku ingin duduk sendiri


Puisi Lelah
Daraa Mayang Sari

Sejenak ingin kuhapus segala keresahan
Hilangkan luka, datangkan bahagia
Namun kuhanya mampu sematkan senyum pahit diantara ribuan luka

Ingin kuganti rintik-rintik hujan yang tak kunjung reda
Merubahnya dengan warna pelangi diantara dua bola mata
Namun mendung enggan beranjak
Terkadang ingin ku melihat bulan indah bersinar
Namun kabut-kabut hitam pekat datang tanpa diundang

Kapan semua berakhir?
Kapan bahagia kan datang
Harapku hanya satu
Wahai tuhan...
Tenangkanku, bahagiakanku dalam dekapmu
Atau angkatlah aku, bawa aku ketempatmu


Demikianlah puisi bulan di bukit pelangi. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga tentang pelangi dan bulan di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.