Skip to main content

Puisi Tak Perduli Mencari | Puisi Tema campuran

Puisi Tak Perduli Mencari | Puisi Tema campuran

Puisi dan kata bijak. Puisi tak perduli mencari. Tubuh tua renta pada dinding malam yang hitam beratapkan beton jalan layang beralaskan derita panjang deru mesin lalu lalang membubarkan sekumpulan mimpi yang tersenyum dalam tarian melenggok dalam irama berputar berselendang ramah.

Pragraf diatas adalah salah satu penggalan bait dari dua puisi campuran yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan kali ini.

Dan kata tak peduli mencari, adalah kombinasi judul dari dua puisi yang dipublikasikan kali ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain:

  1. Puisi tak perduli
  2. Puisi mencari

Dua puisi di yang yang dipulikasikan ini menceritakan dan membahas hal hal tertentu dengan kata kata puitis seperti pada judul masing masing puisi.


Puisi Tak Perduli Mencari | Puisi Tema campuran

Bagaimana cerita dan makna puisi dari puisi tak peduli mencari, untuk lebih jelasnya, silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI TAK PEDULI
Husain Ismail

Bersandar tubuh tua renta
pada dinding malam yang hitam
beratapkan beton jalan layang
beralaskan derita panjang

Seribu kutu busuk menyelinap
pada tidurnya yang tak pernah nyenyak
meninggalkan rasa gatal
ajak jemari sibuk menggaruk

Dengung ratusan nyamuk
kalahkan deru mesin lalu lalang
membubarkan sekumpulan mimpi
yang baru mulai dihimpun

Tikus got hilir mudik
mengusung sampah
membangun sarang
berkembang biak

Kucing kurus tubuhnya kuyup
berusaha mendapatkan kehangatan
disela ketiak sang tua renta

Letih disiang tadi
paksa mata pejam dan lelap
tiada lagi hirau
kesibukkan di sekitar

Seperti mereka yang sibuk
memperkaya diri sendiri
merangkai mimpi yang angkuh
tiada peduli dengan sekitar

Tenjo,Bogor,061216.Husain Ismail


PUISI MENCARI
Husain Ismail

Tuan,....
Tolong dengar isi rindu ini
pada budaya lama
yang lenyap berganti hal yang tak pasti

Dimana?,..
Topeng topeng gʌmbaran hidup
yang tersenyum dalam tarian
melenggok dalam irama
berputar berselendang ramah

Kemana mereka?,...
Anak anak dalang yang berjajar
berbaris menunggu lakon
penuh romansa
penuh dagelan

Semua sirna
semua punah
semua menghilang
lenyap ditelan tradisi

Pesan moral
yang tertitip lewat budaya karya leluhur
tiada lagi bergema
tenggelam dalam irama dansa
larut luruh lantak di dentum
musik diskotik

Kembalikan budaya kami
sebelum telinga kami tuli
sebelum urat nadi kami kaku
tak mampu lagi
untuk menari

Gilimanuk,071216,Husain Ismail


Demikianlah puisi tak perduli mencari. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.