Skip to main content

Puisi Di Malam Keakraban Mereka | Kumpulan Puisi Bermakna Mendalam

 Puisi Di Malam Keakraban Mereka | Kumpulan Puisi Bermakna Mendalam

Kumpulan Puisi Bermakna Mendalam | Puisi di malam keakraban mereka. Angin sepoi-sepoi menghembus Lara tersanjung demi sesuap nasi yang kian langka anak-anak terlantar yang sungguh rindu belaian ibu di jalan-jalan malapetaka di kolong-kolong getir trias politika.

Pragraf di atas salah satu penggalan bait dari tiga puisi bermakna mendalam yang dipublikasikan blog puisi dan kata kata bijak untuk kesempatan ini.

Dan di malam keakraban mereka adalah kombinasi dua judul dari tiga puisi bermakna mendalam diterbitkan puisi dan kata bijak, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi mereka
  2. Puisi di malam kearaban
  3. Puisi keakraban

Tiga judul puisi bermakna mendalam berisikan puisi motivasi, puisi kritik sosial ditulia oleh siamir marulafau


Kumpulan Puisi Bermakna Mendalam

Bagaimana cerita puisi di balik rangkaian bait bait puisi bermakan mendalam tersebut untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisi-puisinya berikut ini.


PUISI DI MALAM KEAKRABAN
Karya : siamir marulafau

Malam terukir musik
Kabut-kabut menghilang
Angin sepoi-sepoi menghembus

Lara tersanjung
Cahaya rembulan menampakan wajah
Di kala syair membahana
Sepertinya malam terusir duka

Rasa pesimis sirna
Harapan membangun USU berbayang, nyata
Akreditasi meningkat
Optimis mengurai keyakinan
Usaha insan jaya tetap

Rektor mulia
Dies natalis ke-64
Mengukir persatuan

USU bahagia
Keakraban menyatu bagaikan daun-daun dengan ranting
Tak akan terpisahkan
USU akan tetap jaya berkembang

Sm/20/08/2016


PUISI KEAKRABAN
siamir marulafau

Namamu tersemai di atas helai daun
Air pun tak akan mengalir dan jatuh
Menyegar dalam relung
Sepanjang dunia tak hancur jadi debu

Akan terukir dalam jiwa
Membiaskan sinar dalam hidup
Menyinari keakraban dunia sejenak
Tak akan terlupakan sepanjang hayat

Meskipun berkelana sampai ujung dunia
Tercurah di lubuk hati mendalam
Ibarat benih kutaburkan dalam jiwa
Tumbuh dalam gumpalan darah

Mengiring napas tak terhingga
Terketuk dalam pikiran
Sembari sinar membiaskan keemasan
Tak sirna sepanjang masa

sm/29/06/2017


PUISI MEREKA
Karya: Samanta

Itulah mereka
tigapuluh juta lebih perut keroncongan di arena janji dan angka-angka
dalam gemah ripah loh jinawi negeri semuluk surgaloka
di bawah ikrar proklamasi yang makin tua bangka
dan komitmen demokrasi beraroma gramatika

Dua ratus juta lebih napas tergadai neoliberalisme sampai alam baka
itu juga mereka
makin merdu ber-Indonesia Raya seraya mengibar-ngibar Sang Saka
tulus mengorbankan semua hijab hingga koteka
demi lestarinya selembar bineka tunggal ika

Itu yang betul-betul mereka
terbaring damai berlumur luka di taman-taman duka
yang dulu ikhlas bertumbal nyawa tanpa cari muka
mengusir kaum kolonial dengan bambu-bambu runcing belaka
meski para penjajah sebenarnya kini makin kokoh di takhta-takhta paduka

Itu, wanita-wanita yang harus menjaja diri demi sesuap nasi yang kian langka
anak-anak terlantar yang sungguh rindu belaian ibu di jalan-jalan malapetaka
di kolong-kolong getir trias politika
mereka mereka-reka
mencari sebuah merdeka

Bumi Allah, 16 Agustus 2016


Demikianlah Puisi di malam keakraban mereka. Baca juga puisi suara anak negeri yang lainnya. puisi yang bercerita tentang kasak kusuk negeri dalam kita. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.