Skip to main content

Puisi Takdir Bukan Pilihan Kita

Puisi Takdir Bukan Pilihan Kita
Puisi takdir bukan pilihan kita. takdir adalah adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi sebab pilihan makhluk itu sendiri, yang akan dipertanyakan dan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah di Mahsyar kelak.

Puisi takdir bukan pilihan kita, judul puisi dikesempatan ini salah satu penggalan baitnya. "Kita tahu, bahwa hidup itu, tidak terukur dengan usia,mematoknya secara ukuran fisik. Aku terlahir, hanya untuk sekedar mengenalmu Bukan untuk bersama denganmu". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI TAKDIR BUKAN PILIHAN KITA

(TETAPI TAKDIR MEMILIH KITA)

Cinta memang terkadang menutupi segala hal,
Atas kenyataan..
Sehingga tak mampu membuka, realita yang ada..
Kita tahu, bahwa hidup itu, tidak terukur dengan usia..
Namun terkadang kita khilaf,
Dengan mematoknya secara ukuran fisik..
Namun kini.. sedikitnya, aku memahami..
Bahwa, usia adalah bukan patokannya..
Kau, yang kini masih begitu muda,
Pun telah di panggilnya..

Aku sedih..
Hatiku nestapa..
Namun apalah daya..
Semua adalah takdir yang sudah ada,
Kau.. adalah pilihannya..
Kini.. semuanya berakhir di sini
Aku terlahir, hanya untuk sekedar mengenalmu
Bukan untuk bersama denganmu
Biarlah kau damai di sana..
Aku akan mendoakanmu
Selalu..,
Dari jauh dalam kehidupanku

*takdir tuhan memang tak mampu kita cerna,
*sehingga terkadang kita tidak menerima,
*dan cenderung menyalahkan
*padahal segalanya, adalah "demi,karena"
"Takdir bukan pilihan kita"

(Tetapi takdir, telah memilih kita)

Hony
April, 15-2016


PUISI SEGURAT TAKDIR
Oleh: Nurul Hikmah Al-rosyid

Begini kah takdir
Memisahkan jarak dalam dilema
Ditemani rintik yang tak pernah berucap
Sekalipun ia berkata
Hanya sajak semu dalam dekap

Jarak yang terlalu jauh memisahkan
Hanya kumpulan syair yang mengisyaratkan
Menyajikan sang pujangga dalam setiap syairnya
Menjadikan ayat-ayat tenggelam dalam nadinya

Seberapa jauhkah jarak itu?
Akankan menghalangin pandangan yang sendu
Membekukan luka yang tergores sampai tulangnya
Menghadirkan malam-malam penuh angan karenanya
Ah sudahlaaah!
Biarkan pujangga itu tenggelam dalam sukmanya


Demikianlah puisi takdir bukan pilihan kita, baca juga karya-karya Hany yang lain yang ada di blog ini  Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.