Skip to main content

Kumpulan Puisi Tema Semesta Alam

Kumpulan Puisi Tema Semesta Alam

Kumpulan puisi semesta alam. Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang bisa diungkapkan manusia maupun yang tak dapat di ungkap.

Dan pengertian yang tentang alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos merupakan benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, contohnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya.

Sedang makrokosmos merupakan benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, contohnya bintang, planet, dan galaksi.

Tentang hal-hal inilah yang diceritakan dalam kumpulan puisi tentang semesta atau puisi semesta alam yang dopublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kali ini.


Kumpulan Puisi Tema Tentang Semesta Alam

Berikut ini adalah puisi tentang alam semesta atau puisi bertema tentang semesta alam, dan untuk lebih jelasnya bait bait puisinya disimak saja dibawah ini cerita puisi tentang semesta alam atau puisi alam semesta.


PUISI SEMESTA
Oleh: s wijanarko

Silau rona pesona alam semesta memandikan kalbu
Pernik kemilau mutiara pada pojok-pojok angkasa
Kharismanya yang yang bertengger pada puncaknya
Mengilhami nurani kontemplasi di padang kepasrahan

Tiada henti sejatinya diri mengasah esensi jiwa raga
Agar sang misteri mau dan rela berbagi rahasianya
Arif bijaksana menjadi impian yang telah tergapai
Menyemangati jiwa raga untuk berbagi kepada sesama

Yogyakarta
19042016


PUISI SEMESTA DALAMKU
Karya: Ainun Albi

Alam semesta tumbuh
dalam diriku bagai tubuh
yang kelak tak mungkin
roboh sendiri. Bagai angin
berembus di atas bunga-
bunga rumput,
yang terus bertanya
ke mana
wajah waktu beringsut

Maut. Maut? Maut!

Kusirami semesta dalamku,
kuairi sungai keringku,
kualirkan menuju laut-lautmu,
kutabur ikan-ikanku,
kutancapkan gunung-gunungku,
kutegakkan pepohonanku,
kuhamparkan bukit, daratanku,
kusemai benih-benih suburku,
hingga sawah, ladang, kebunku
mengandung, mekarlah benihku
dalam dirimu, bagai bungaku
dalam ternakku,
dalam hewan buas kekagumanku
atas suatu amanatku,
di mana pun kau temukan
di segala kehidupan
sebelum dan setelah kematian

yang menjelma jembatan penuh
kecemasan, di tebing ruh-ruh
bergelantungan begitu riang,
kadang bagai burung terbang,
kadang lenyap bagai senyap
melambung, menembus gelap

di buhul-buhul cahaya,
tercipta dalam duka-cita,
itukah wahyu terakhir?
itukah daya pikir?

Telah kujaga hayat
dalam hikayat
manusia,
tentang
dosa
perang
soal
hawa nʌfsu bengal
mengenai
setan yang terkulai
di medan pertempuran
di panggung kesementaraan

tentang jin tak yakin
tentang malaikat terikat

Ini kuberikan seluruh
kehendak azali
dari negeri bersuluh
bara api

Ini kukaruniai
segala hasrat untuk ada
dari tiada
kepada yang tak jua sampai

tak pernah kujangkau
seperti engkau....

Ini duniaku
Ini akhiratku
Ini nerakaku
Ini surgaku
mana paling nyata,
bila dilihat si buta?

Dan Tuhan bukan hanya
dalam kata
dan di luar kata.


Prolog Semesta

;Kepada Sang Ratu

Rindu yang memelas malam
meremas sunyi kepada bulan
ada kunang membawa damai
terbang kecil di atas daun pandan

di kolong batu, ratu masih mendengkur
sedang semut masih tulus mengendus
senyum diam pohon randu menyaksikan
ditambah batu hitam di samping akar

sebentar bintang akan muncul
menari-nari sekerlip mata hati
ada harap semesta merayakan pesta
sebangunnya ratu dari bantal kayu

Jon Blitãr
Blt, 1103201


Demikianlah puisi semesta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik...

Sampai jumpa diartikel puisi alam selanjutnya Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.