Skip to main content

Prosa Untuk Sebuah Nama

Prosa Untuk Sebuah Nama
Prosa untuk sebuah nama | For sameone: Terasa lebih sulit memahami setelah diberikan dinding penghalang, semua jadi serba salah antara meneguhkan hati dengan terukir keraguan yang kiranya semakin melebar ada. Di satu sisi menyakini kata yang tidak biasa menjadi arti kebenaran bertujuan searah. Namun dilain sikap terlihat ketidak perdulian yang membuat rasa lebih malu dengan pengakuan yang mungkin hanya berada disebelah pihak.

Mungkin sebaiknya belajar melupakan dan tidak memupuk harapan yang memang bukan milik hingga tidak dua kali lebih sakit dari yang sebelumnya. Ini jauh lebih berat karena telah benar-benar serius untuk menfokuskan arahnya menjadi benar. Namun apa hendak dikata bila tak ada bekas yang tertinggal hanya untuk sedikit dikenang.

Mungkin ini kebodohan yang paling terbodoh pernah ada, hanya menulis dibalik awan dan merangkai dibalik dedaunan telah menaburkan warna jingga hingga temaram disaat senja. Mencoba mengukir di balok es yang terlalu bening hingga hanya pantulan tanpa benar-benar terlukis apapun sampai akhirnya cair menjadi air dan kering di sela-sela lantai yang tak rapi ubinnya.

Menjadi kelihatan aneh bila ingin tertawa namun ada tangisan yang tertahan, tetapi haruskan meneteskan air mata bila itu hanya menambah pedih yang sudah ada. Ini adalah kegilaan akan kecintaan pada gelap malam yang pekat dan hitam, tanpa garis dan tanpa warna hanya bayangan temaram yang mengaburkan pohon-pohon menjulang hingga tampak menyeramkan dan memang telah menjadikan hal yang paling menakutkan.

Kadang mencoba menghindari sosok yang selalu ada disetiap menulis dan mencipta karya, namun gʌmbarannya seakan melekat dan begitu saja ada tanpa disadari usai merampungkan semua kata. Ini tidak bisa difahami dan mengerti kenapa harus karenanya menjadi sesuatu yang amat rumit sementara tak satupun terbaca atau berusaha membaca untuk dijadikan makna arti.

Seorang yang keras dan terlalu teguh dengan apa yang diyakini menjadi kharisma yang sulit untuk terabaikan, berbicara seadanya tanpa penambahan awalan dan akhiran membuat siapapun akan terusik untuk lebih mendekati atau berusaha mendalami.

Mungkin penilaian tidak selalu benar, tapi bisa saja salah karena jauhnya perbedaan yang merintangi hingga tak cukup fakta untuk lebih meyakini.

Terlihat sangat menyedihkan di mana hanya kata-kata yang dapat tertuangkan tanpa mempunyai cara lain untuk lebih meng0bati sakit yang kian parah dengan luka yang di iris sendiri. Merobekkan malam yang hening hingga tiada lagi damai menyembunyikan raut bercoreng arang yang tak cukup pantas untuk terlihat cahaya atau bersinar karena terang.

Di balik jendela yang selalu terbuka untuk menikmati malam dan semua peneman gelap, duduk berayun-ayun dengan jemari yang sibuk menata huruf-huruf tanpa benar-benar dimengerti kenapa tiada lelah menyuarakan jiwa yang selalu menjadi sebagian penghuni kelamnya hitam.

Untuk sebuah nama yang hanya angin menyimpannya, terkisah dalam cerita yang terus ada bagaikan kembaran tanpa wujud, semua tertulis karena karenamu dan terangkai karna kharismamu yang membuat diri mengaku akan kebodohan ini hingga tanpa tahu menalarkan lagi sehingga hanya kata-kata ini yang mewakili andai matamu mau membacanya dan sedikit menenangkan bahwa semuanya hanyalah mimpi buruk yang tak nyata.

"M"

Demikianlah prosa untuk sebuah nama. Simak/baca juga prosa atau puisi yang lain di blog ini, semoga prosa diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.