Skip to main content

Puisi Mentari Terbit Cukup Sekali

Puisi Mentari Terbit Cukup Sekali
Puisi mentari terbit cukup sekali. judul ini hanya gabungan dari kosakata judul puisi di yang di tulis oleh bapak siamir. puisi puisinya karya di blog ini, banyak sekali, Jika anda suka karya anda bisa mencarinya pada label PDLC

"meskipun aku berenang nafas sepertinya tak akan tergapai di permukaan ikan-ikan pun tak dapat membantu menyelam akan harapan, adakah mentari pagi datang menyinari diri". salah satu bait dari puisi di bawah setelah ulasan ini, ada dua judul puisinya, antara lain
  • Puisi Jika mentari tak terbit
  • Puisi Cukup sekali lain kali jangan.
Bagaiman cerita dan makna dari kedua puisi ini, silahkan disimak saja, agar memahami arti sesungguhnya puisi berikut ini.

PUISI JIKA MENTARI TAK TERBIT
Oleh :siamir marulafau

angin spoi menghembus galauku tak terhingga
pohon-pohon pun menyanyi di malam shahdu
aku terbuai dengan janji mulusmu
mengorbitkan negeri ini sampai ke ufuk timur

mentari menghadangmu
sinarnya terlalu panas untuk diterobos
rakyat mengkeritik perut-perut mereka dengan piring kosong
harapan tenggelam di dasar laut

meskipun aku berenang
nafas sepertinya tak akan tergapai di permukaan
ikan-ikan pun tak dapat membantu menyelam akan harapan
karang dasar laut semakin tajam

jika aku tenggelam
apakah yang dapat dilakukan?
nelayan pun tak akan dapat menyelam sepanjang lautan mengganas
harapan semua kering

mulut berbuih...
tak tertampung dengan deburan ombak memecah di atas karang lapar
mengoceh di atas pincalan tak berpilar
sirna dalam kegelapan seiring mentari tak sanggup lagi terbit

sm/05/04/2016/siamir.marulafau@yahoo.com


PUISI CUKUP SEKALI LAIN KALI JANGAN
Oleh :siamir marulafau

tak akan ada pembatas di antara kita
membias rindumu selalu dalam relung
menantikan kasih tak kunjung datang
mengapa dikau berpaling ke hulu?

seiring aku di muara
menjala ikan sehari semalam
tapi tak akan kudapat seperti dahulu kala
apa yang dikau ingatkan?

akan selalu kutunggu sampai mentari terbenam
di ufuk barat pun tak ada bayangan
di kala mentari terbenam
hanya suaramu menggema sampai jalaku terkoyak

hati pun penasaran
kadang tertegun dengan cahaya rembulan
meskipun cahayanya hanya berbayang
pikiranku tak akan menghitung butiran pasir lagi

cukup sekali aku merasa
di kala dikau berpaling menggenggam sinar mentari
tapi hanya helai nafasku kukirimkan
moga rinduku akan tersalur di penantian

sm/04/04/2016/siamir.marulafau@yahoo.com


Terimaksih sudah menyimak puisi mentari terbit cuku sekali. Baca juga puisi/ syair dari bapak siamir yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.