Skip to main content

Puisi Bila Mana Hujan

Puisi Bila Mana Hujan
Puisi bilamana hujan. Pengertian hujan adalah salah satu peristiwa alam sebagaimana di ketahui pengertina hujan adalah Hujan adalah peristiwa turunnya butir air dari langit ke permukaan bumi, Hujan juga artinya siklus air di bumi. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer yang tebal agar dapat menemui suhu diatas titik leleh es di dekat serta di atas permukaan Bumi.

Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yg cukup berat untuk jatuh dan umumnya tiba di daratan. musim hujan merupakan masa dalam suatu tahun yg terjadi selama satu atau beberapa bulan ketika sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di tempat tersebut.

Berkaitan dengan kata kata tentang hujan salah satu puisi dari empat puisi campuran di kesempatan ini, berjudul bila mana hujan. adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi ketika sang fajar
  2. Puisi bila mana hujan
  3. Puisi kelaparan dengan kawanan burung
  4. Puisi hendaknya
Bagaimana cerita dan makna dari keempatan puisi tersebut, untuk selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Bila Mana Hujan
Karya: Asrul

Bilamana hujan membangunkan yang mati
Kemudian mereka tumbuh tanpa terkecuali
Melihat kelucuan yang menyandang muka
Ada suatu yang kiranya kita berpura-pura

Mulanya hujan itu kelepak elang
Terlempar jauh di negeri orang
Sesekali turun bermain
Kiranya kau ingin

Tegal, 13 Maret 2016


Puisi Ketika Sang Fajar
Karya: Asrul

Ketika sang fajar membangunkan yang pura-pura mati
Kecemasan lahir di sekelilingnya
Ibu kita pernah berjuang bersama
Di perempatan jalan dan trotoar

Ketika sang fajar membangunkan yang pura-pura mati
ketimpangan tumbuh di sampingnya
Ibu kita pernah berjuang bersama
Menyudahi kelaparan oroknya

Bagaimana jika kelaparan itu mengalihkan isu
Dan ketimpangan tanpa malu
Melihat jutaan bayi tanpa ibu
Menatap sang fajar berlalu

Tegal, 17 Maret 2016


Puisi Kelaparan Dengan Kawan Burung
Karya: Asrul

Ini kiranya sebuah slogan, sayang
Sebelum kita terlentang tinggal tulang
Lapar katanya burung yang terlempar
Kelepaknya hilang tiada kabar

Demikian benar, sayang
Kiranya lapar, baiknya kita pulang
Sebab ketimpangan itu bukan abu
Lalu bagaimana kita mau
Menyudahi lapar katanya burung yang terlempar
Kita bukan slogan pada surat kabar

Tegal, 12 Maret 2016.


Puisi Hendaknya

Karya: AsrulHendaknya pulang sayang
sebab alang-alang ikut hilang
mengikutimu berenang-renang
tanpa dayung kau lupa sinar kunang

Hendaknya menatapku
sebelum sinar kunang redam
nampak malu kau
menyudahi malam teramat kelam

Tegal, 11 Maret 2016


Demikianlah puisi bila mana hujan. baca juga puisinya yang lain di halaman berbeda blog ini tentunya, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.