Skip to main content

Puisi Seru Rakyat Jelata

Puisi Seru Rakyat Jelata
Puisi seru jelata. Puisi rakyat jelata. pengertian jelata berdasakan kamus bahasa indonesia jelata adalah bukan bangsawan atau hartawan ,tentang rakyat, atau orang biasa, dalam hal ini bukan pejabat pegawai dan sejenisnya. dan puisi kali ini adalah puisi tentang rakyat jelata atau puisi yang menceritakan tentang kehidupan rakyat jelata yang umumnya sehari hari mencari nafkah dengan caranya sendiri

Seru jelata, salah satu judul puisi tentang kehidupan rakyat jelata di kesempatan ini yang yang kita update ada empat puisi, dan adapun maisng masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi seru jelata
  2. Puisi arena pancing
  3. Puisi penjaja berita
  4. Puisi koran bertajuk dari harapan renta
Salah satu penggalan baitnya. "dasi berjalan mentereng rupa gandeng kekuasaan dimana hati sudah terbiaskan melupa berasal dari hutan, menari mengg0da pemancing berkeringat disorot kuning. " selengkapnya dari biat ini disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Seru Jelata

Tak habis dilahap zaman
riuh gundah kerumun terasingkan
seraut pandang kurang makan
pucat pasi berilusi kekenyangan

menanam benih bak perlombaan
tersudut musim panas kekeringan
bersusah siram secuil hamparan
memetik hasil terkikis hujan

gelak tawa dasi berjalan
mentereng rupa gandeng kekuasaan
dimana hati sudah terbiaskan
melupa berasal dari hutan

dengarlah tuan! masihpun enggan
dirimu masih berhati, bukan
ingat napas dari Tuhan
sebentar saja dan terambilkan

‪#‎Anda‬ Las 24.01.2016

Puisi Seru Rakyat Jelata

Puisi Arena Pancing

hari kian bising
banyak aksara digiling
diracik seolah daging

hujan bau pesing
kerumun mematuk cacing
aduhai bebekbebek peking

menari mengg0da pemancing
berkeringat disorot kuning
masihpun menahan kencing

terdengar lolongan anjing
kabarkan seindah denting
peraduan melepas anting

‪#‎Anda‬ Las 24.01.2016


PENJAJA BERITA
Karya: Benny Emanuel W

Bersama hujan dan Februari
Aku kembali mengemas puisi
Tentang tubuh-tubuh renta
Bermahkota uban di kepala

Pagi itu, di sebuah simpang jalanan kota
Aku terenyuh dan bangga oleh semangat sang Ibu
Dengan renta tubuh ia jajakan berita
Sesungging senyum ia hadiahkan
Untuk Tuan si pembeli koran

Negeriku kaya raya, tanah-lautnya sumber harta
Di sana, di gedung-gedung menjulang mega
Mereka nikmati hasilnya
Di sini, di pinggiran sebuah kota
Dada-dada jelata berhias tulang iga

Aku terdiam mencoba untuk memahami
Di usianya yang senja tiada lelah berupaya
Mencari rezeki tidak dengan meminta-minta

Korannya pak, korannya bu ....
Lantang suara; dengan senyum dibalut bangga


KORAN BERTAJUK DARI HARAPAN RENTA
Karya : Harmony dalam syair

Jalan hidup separuh baya
Dalam bising raya mengelana
Memilah deru mobil perempatan jalan raya
Lampu merah berjingkat tawarkan keegoisan dunia

Mimik renta milik musim telah berangsur
Rupa ibu mengayun harapan sungguh gusar
Laju mobil pun menjadi harkat hidup sekedar
Tanpa sanak berdiri tegar

Luaskan asa menghayat akidah sendiri
Tawarkan berita dari suara parau bersimpati
Lusuh jiwa badan berpeluh gontai
Secuil senyum tanda keikhlasan ciptaan Sang Ilahi

Menjalaninya dari ranum mentari hingga mentah
Betapa wajah kokoh meski rapuh
Mencari seteko air, kehidupan derita menyentuh
Dunia terbuka debu melekat derai bersimbah

Di mana lagi suara parau ini menjajakan
Sedang kaca jendela gelap mencari celingukan
Berharap satu dua membeli berita dunia ratapan
Semirip hidup ini meratap dalam kebakaan


Demikianlah puisi seru jelata. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.