Skip to main content

Puisi Cuci Otak

Puisi Cuci Otak
Puisi Cuci otak. Dengan kiasan yang lembut hingga seperti tak membahas tentang misteri cuci otak yang sering kita lihat dan dengar di tv, namun jika di hayati baik baik puisi/syair ini menceritakan tentang maraknya kasus cucik otak yang banyak merenggut korban. Sebagaimana diketahui cuci otak adalah sebuah upaya pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru, praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan indoktrinasi, dalam psikopolitik diperkenalkan dengan bantuan penggunaan obʌt-obʌtan, hipn0tis/biʋs dan laian sebagainya.

Dan mengenai tentang cuci otak, seperti judul puisi yang dibagikan ini, apa dan bagaimana cerita dan  makna tentang puisi cuci otak, untuk lebih jelas dan selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI CUCI OTAK
Berliana Kharisma Ayu

Beratus bahkan beribu
kepala-kepala dijadikan satu
direndam di dalam mesin cuci
ditaburi deterjen pewangi

Yang busanya saja nyaris meninju awan
terbang-terbang membutakan mata perihkan luka
tapi ia sulap inilah nirwana
surga yang berdiri di tepian neraka

Jumintenku kulihat matamu sayu
duduk di depan mesin pencuci sambil n0nton
melodrama sendu
tergugah dari asa yang kemarin sembunyi dalam
remang jiwa
juminten menghayati
dan aku masih saja asyik sendiri
dalam genggam cᥱrutu dan segelas kopi

Lalu di entaskan kepala-kepala
di keringkan di terik mentari sana
lalu aku terperangah
kepala berubah pucat tak seperti sebelumnya
lalu kutanya pada sang juminten dengan rasa tak
percaya
apa yang terjadi?

Juminten menjawab
sudahlah biarkan saja kepala-kepala itu
otaknya sudah kucuci sebersih yang kumau
dan sebentar lagi kan ku setrika
agar licin
saat nanti kau kenakan kakandaku

Aku tak mengerti
benar-benar hilang akal ku ini
betapa tidak?!
di sana ada sarjana S satu, ada santri, ada
pemuka agama
ada guru, ada dokter, ada insinyur, ada pejabat
daerah, ada pengusaha
tapi kenapa mereka menurut begitu saja dengan
istriku juminten
teriak batinku pecah

Cuci otak
istriku berontak
di sulapnya otak-otak
dan akupun tak hentinya teriak
Stop!!

BKA
Batavia, 230116

Demikianlah puisi puisi cuci otak. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.