Skip to main content

Puisi Rembulan Dan Bintang

Puisi Rembulan Dan Bintang
Puisi rembulan dan bintang. Rembulan dan bintang keduanya memberi cahaya kehangatan yang indah, memberi warna pada hamparan udara hingga menjalar di setiap desah nafas yang ada, bulan dan bintang begitu hangat hingga malamku menjadi cerah bagaikan mutiara yang berkilau.

Rembulan dan bintang merupakan benda langit yang bersinar di malam hari, karena keindahan cahanya maka terkada di jadi tema dalam puisi, seperti puisi di bawah ini, puisi bertema rembulan, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi rembulan dan bintang
  • Puisi rembulan
  • Puisi rembulan kian murung
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi rembulan. "Penggalan tulisan rembulan kalo versi saya hehehe, tapi semua penulis beda beda caranya, seprti di bawah ini puisi tentang rembulan dan bintang". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI REMBULAN DAN BINTANG
Oleh: Bunda Ashofi

Bintang selalu bersembunyi
Rembulan tak mau menampakkan diri
Hanya tetesan gerimis di malam ini
Menambah suasana sepi lagi pula sunyi

Suara jengkrikpun enggan berbunyi
Hanya suara katak saling bernyanyi
Burung malam mulai mencari cari
Mangsa untuk di jadikan penawar diri

Malam ini terasa begitu senyap
Hanya sinar lilin yang terkadang menyelinap
Masuk pada lubang dindingku yang tertangkap
Membuat mata ini ingin tidur lelap


PUISI REMBULAN
Karya: Asrul

Wahai rembulan di ujung mata dan kening
kusebut kau lagu pengantar tidur anak manusia
hingga mimpi-mimpi itu tumbuh
berkawan dengan bintang yang belum sempat melihat esok

Kau yang tenang diantara kekasih
membentuk puisi dari anak manusia ditinggal rindu yang perih pedih
rembulan sekali ini kubiaskan sinarmu
pada daun, kaca lalu kolam-kolam kecil tempat kubasuh rindu yang pilu

Rembulan, mata dan kening sudah berkawan lama
aku yang dulu mengatakan cinta
tapi hanya bias sinarmu yang memulangkan segalanya
rembulan, biarkan rindu ini berjalan tak semestinya
karena aku sudah berlari dalam malam yang kelam

Tegal, 25 Jan 2016.


PUISI REMBULAN KIAN MURUNG

malam ini terasa begitu sunyi
melengkapi kisahku yg malang tampa arti
ku tengok sejenak sang rembulan
berharap ia bisa jadi teman dalam malam.
tapi entah mengapa ia begitu dingin padaku.
rautnya kian muram saat memandangku.

duhai rembulan...
apa yg harus aku perbuat
agar kau mau tersenyum padaku
aku sudah sangat kesepian di sini
berharap engkau mau menghiburku
menghibur lelahku dg sinar terangmu.
akulah si pria malang yg setia menunggumi di bukit ini.
menunggu sinarmu yg terang benderang membelah malam.
-------

Demikianlah puisi rembulan dan bintang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.