Skip to main content

Kumpulan Puisi Tentang Janji | Puisi Berjudul Janji

Kumpulan Puisi Tentang Janji | Puisi Berjudul Janji
Kumpulan Puisi tentang janji.  Puisi janji, Janji adalah sebuah kontrak psikologis yang menandakan transaksi antara dua orang di mana orang pertama mengatakan pada orang kedua untuk memberikan layanan maupun pemberian yang berharga baginya sekarang dan akan digunakan maupun tidak. Janji juga bisa berupa sumpah atau jaminan.
Kumpulan Puisi Tentang Janji

Janji dapat diucapkan maupun ditulis sebagai sebuah kontrak. Melanggar janji tak hanya sering dianggap sebagai perbuatan tercela, malahan juga ilegal, seperti kontrak yang tidak dipegang teguh. dan berkaiatan dengan kata kata janji, dan puisi puisi yang di update di kesempatan ini, merupakan puisi yang mencertikan dan membahasa tentang kata kata jaji, jadi tema puisinya puisi tentang janji.

Kumpulan Puisi Tentang Janji

Puisi janji adalah rangkai kaya kata puisi dan kata kata janji dirang menjadi bait bait indah puisinya adapaun masing masing judul puisi dengan tema puisi janji diantaranya:
  1. Puisi janji pertiwi
  2. Puisi janji mentari
  3. Puisi jejak janji
  4. Puisi janji di tepi pantai
  5. Puisi tersanjung janji dusta
  6. Puisi masihkah
  7. Puisi janji kita di waktu senja
Bagaimana cerita puisi dan kata kata janji dalam ketujuh puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI JANJI PERTIWI
Karya MS Sang Muham

Serupa layangan putus benang
hanyut oleh derasnya keinginan
begitu lama terpendam

Ingin ini ingin itu
segala rasa tertuang di sukma
semuanya demi kemaslahatan semata

Kalbulkanlah kiranya harap
wong seberang bermohon sepenuh jiwa

Duh Pangeran Gusti
suro telah berlalu kini safar menanti janji


PUISI JANJI MENTARI
Karya MS Sang Muham

Meski penantian itu rentang panjang
tapi tetap akan kunantikan
supaya genap janji hati

Tak perlu basa basi
sebab hati telah kukunci
menanti tanpa henti

Kabarkanlah welas asihmu duh pini sepuh
ladang telah kering kerontang

Serupa cahaya mentari pagi kunanti
janji suci pasti tergenapi


PUISI JEJAK JANJI
Oleh; Fatma AP

Janji itu pergi
Kembali pada altar jiwanya
Jika napasmu masih mengikat hembusan dahaga mentari
Bawalah angin pergi dengan tentram dalam rasa

Akan kulupakan kata suci itu
Berjalanlah sesuai arah langkahmu
Jika kau ingin kembali
Cobalah, bertanya pada jejakmu
Masihkah ia mengizinkanmu hadir setelah pergi?


Puisi Janji di Tepi Pantai
Karya: Yoeshanty

Jejak kita terukir di sana, pasir pantai sempat bercerita; tentang leburnya sebuah asa, terbingkai khayal tak sempurna.
Lalu terbangun dengan pengharapan, kita labuhkan pada titik-titik hujan di pelukan. Selengkung bianglala mengintip angan, tuntun langkah; meniti kepastian.
Pasir pantai pengukir jejak, luruh tersapu bayu seiring rinai semalam; tercampak. Tinggal kita eratkan janji di sini, di sisa upaya 'tuk raih mimpi.


Puisi Tersandung Janji Dusta

Badai dusta menghunus paru
riuh luka benci membeku
tiada rakit penawar pilu
pesisir gairah derai membisu

Tertatih langkah dipatah janji
merangkak perlahan dionak titi
gigil sekujur perihnya hati
terampas lumat muslihat janji


PUISI MASIHKAH
Karya: MS sang muham

Kita pernah berjanji
melukis harapan di tiang awan
masih valid kah ucap itu

Kita pernah berikrar
merenda silaturahmi di busur pelangi
masih berlakukah nazar itu

Ritme kehidupan menuntun diri mengejar mimpi
ada tangis ada tawa bahkan sengketa kita bawa
ketika langkah sudah tak seirama kita buang muka
kemarau sewindu pupus diterpa hujan sehari

Jarak waktu dan ruang menyadarkan makna kebersamaan
tentang hakikat insan jalani kodrat
memerankan lakon berhati nurani
bukankah hidup seumpama singgah minum kopi
sebuah kepastian kita menuju keabadian

‪#‎Billymnoonistanaku‬, Sabtupagi, Des 05/2015 = 09:09 wib


PUISI JANJI KITA DI WAKTU SENJA
Oleh: NN

Masih ingatkah janji yang pernah kau ucap
Ketika senja menebarkan warna jingganya
Menyaksikan bait-bait yang kau untai
Menjadi sya'ir yang begitu indah

Burung-burung terdiam sejenak
Dalam kicauan yang sedang memanggil sahabatnya
Unuk kembali ke pesanggrahannya
Anginpun membelai mesra suasana jingga,

Hingga tak satupun suara dedaunan terdengar
Membisik telinga dalam jiwa
Itulah saksi janjimu yang merasuk bathinku
Takkan pernah kulupakan sa'at itu,

Karna itu bagian dari hidupku
Isi dari irisan jiwaku
Yang membuatku mampu tegar selalu
Arungi hidup karena janjimu


Demikianlah puisi masihkah. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.