Skip to main content

Puisi Asamu Asa Mengekang

Puisi Asamu Asa Mengekang
Puisi asamu asa mengekang.  Puisi asa seperti berkisah tentang keinginan seseorang yang memiliki hubungan cinta, atau cinta terlĘŚrang, dalam hal ini cinta yang tak semestinya terjadi, mungkin salah satu diantaranya sudah meiliki suami atau istri, menjalin cinta, dan mungkin salah satunya ingin memiliki, sedangkan salah satu pihak sudah bersuami atau beristri, atau bagaimanlah. ini cerita dari puisi pertama.

Dan puisi yang kedua masih format puisi patidusa, bertema puisi rasaku, ceritanya silhkan disimak saja, kedua puisi ini berfotmat puisi patidusa, puisi seperti ini memerlukan ketilitian menghitung jumlah kata yang di gunakan. Nah bagaimana cerita kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berkut ini.

PUISI ASAMU ASA MENGEKANG

Ada
Getar halus
Saat temu ditakdirkan
Menyambangi, mengulang romansa berkasih

Kau
Hadir kembali
Debarkan gelora rasa
Bangkitkan riak rindu membuncah

angin
Mengawali kisah
Yang sempat terkubur
Bercita, takkan lagi terpisah

Waktu
Mengajarkan kesetiaan
Kesabaran bahanakan gejolak
Tak ada kata pamrih

Meski
Alam menua
Berganti tahun musim
Aku masih ada, CINTA

Tuhan
Engkau tahu
Asa ini terlĘŚrang
Namun hati tak mengerti

Asa
Nyata terasa
Tak mampu memungkiri
Tak lekang oleh masa

Jika
Bukan takdir
Raga tak berjodoh
Biarkan bersemi di hati

Berharap
Rasaku rasamu
Berkasih sayang dikesucianNya
Bertemu, di pintu Surga

Kemilau Mata Bening
SAA/Makassar


PUISI RASAKU
Oleh: umie naf

Tercampur dalam hirufan nafasmu
Meradang dalam hampa asamu
Betapa lelahku
Bersamamu

Rasa
Kadang merana
Inginkan bahagia merenda nada
Namun tak pernah ada

Masa semakin bergulir lama
Detik tak pernah menjeda
Kering adanya
Rasa

Kau
Mencoba putarkan
Alur dalam riak hidupku
Tak berujung dalam diam

Sesak sudah nafas hari
Ingin kembali lihat mentari
Tak perduli
Pergi
---------

Demikianlah puisi asamu asa mengekang , Simak/baca juga puisi patidusa yang lain di blog ini, semoga kedua puisi tersebut menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.