Skip to main content

Puisi Sang Pelintas

Puisi Sang Pelintas
Puisi sang pelintas. Sang pelintas dapat dikatakan orang yang melintasi atau seserorang yang melewati, atau orang yang berjalan lalu lalang. kata pelintas sering kita jumpai seperti linta batas, pelintas perbatasan dan lain lain sebagainya tentang kata-kata pelintas.

Puisi Sang Pelintas

Dan berkaitan dengan kata pelintas judul salah satu puisi dari tiga puisi yang diupdate dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain:
  1. Puisi sang pelintas
  2. Puisi mengeja kenyataan
  3. Puisi sadarkan hati
Bagaimana cerita puisi dan makna di balik rangkaian bait bait ketiga puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini,


PUISI SANG PELINTAS
Karya MS sang muham

Tak kan kuretas harap
meski penggalah telah patah ditengah
tak pernah usai menata kata pengantar

Apapun dalilku sejurus pupus difakta jua
ketika nyata terbelenggu hukum kepantasan
hadirku cuma fatamorgana

Teruslah melaju
tiap lipatan pasti isyaratkan suratan
kitalah sang pelintas dilingkaran seribu cahaya
jika takdir terukir niscaya pelangi menjemput segera

Siapapun kita berelemen sama
musyafir kelana seberangi alam fana
sekuat niat terpatrilah hakekat menuntun taubat
mari membuka hati melapangkan nurani silaturahmi hakiki

‪#‎Billymoonistanaku‬, Selasamalam, Nov.24/2015 = 21:21 wib


PUISI MENGEJA KENYATAAN
Karya MS Sang Muham

Mengapa begitu sulit mencerna pesan
setiap kata terkandung beban
terseret di belakang penantian

Memang sabar tidak ada ukuran
bahkan hati telah kugadaikan
dan waktu telah lama terabaikan

Bagaimana lagi mengeja keseharian
jika kenyataan selalu bertentangan

Barangkali inilah yang disebut suratan
terjadi seturut aturan permainan


PUISI SADARKAN HATI
Karya MS Sang Muham

Menyeberangi kesadaran
di lembah kegalauan aku di ombang-ambingkan
antara kebutuhan dan kenyataan

Sudah lama kumatikan segala hasrat
bahkan bisik hati nan berkarat sudah sekarat
hidup apa adanya serupa tirakat

Berkali-kali nikmat terhidang hati masih ragu
sekarangkanlah kiranya berkat sebab inilah waktuku

Terima kasih duh Gusti Pangeran Sang Pencipta
sadarkan hati tak lupa janji tak loba dan tak jumawa

Demikianlah puisi sang pelintas. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.