Skip to main content

Puisi Dihujung Rasa

Puisi Dihujung Rasa
Puisi dihujung rasa.  Rasa adalah anugerah, Setiap rasa yg indah itu merupakan suatu anugerah. seperti Rasa ingin memiliki, rasa mencintai, rasa mengasihi, menyayangi semua merupakan anugerah yg dari sang Maha rasa. kepada mahluk ciptaanNya

Akan tetapi rasa untuk setiap individu berbeda dengan ndividu yang lainnya punya rasa, ada yang banyak sedikit serta lemah kuatnya rasa di tentukan individu dar masing- masing. Bila rasa kuat, maka rasa atau keinginan untuk memiliki serta takut kehilangan pun kuat.

Misalnya ketika terpisah satu hari saja dengan orang yang dicintai bagai terpisah ribuan waktu, ini karena rasa yang begitu kuat untuk bersamanya, ketika tak punya rasa, maka tak pernah akan merasa. terpisah. itulah rasa sebuah anugerah yang anugarahkan Tuhan untuk mahluknya.

Dua Puisi Tentang Rasa

Begitulah sekilas tentang rasa, dihujung rasa, satu dari dua puisi rasa di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi dihujung rasa
  • Puisi rasa
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi rasa tersebut. " Lantang kau tinggalkan diri dalam merana Tak kau hirau luka yang menganga Membuat ku terpuruk Dan ingin mati saja, lalui sempitnya setapak jalan Yang kadang memutar Membuat bimbang alam fikiran". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI DIHUJUNG RASA

Mengapa menggumpal rasanya
Kejenuhan hati lantaran cinta
Berkali terluka
Berkali lara....

Lantang kau tinggalkan diri dalam merana
Tak kau hirau luka yang menganga
Membuat ku terpuruk
Dan ingin mati saja....

Ah cinta.....
Tlah jauh saja kau tinggali aku
Kau Pelintir setiap relung hatiku
Dengan tajamnya benang dusta

Aku tak bisa bangkit lagi
Aku tak bisa melirik suka lagi
Kau nyata tak ada
Dan kesendirian kini membalut hariku ...

Dihujung rasa ini....
Ingin kularung duka diderasnya air
Ingin ku sapu lara dihempasan bayu
Dan biarkan aku diambang jurang cinta.....

-Trianayana
Bkl 25/11/15


PUISI RASA

Aku pungut satu satu,
Dari warna,
Rupa,
Tiada dua,
Hanya satu ,
Ku selip didada,

Jauh memang,
Ada laut pemisah,
Belum lagi rimba belantara,
Masih jua lalui sempitnya setapak jalan,
Yang kadang memutar,
Membuat bimbang alam fikiran,

Semakin dekat,
Kupeluk erat,
Tak kan kulepas,..
Kau adalah rasa,
Rasa yang pernah hilang,
Dan kini ketemukan,...

Comal,
Jateng,
Hs.

Demikianlah puisi dihujung rasa. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.