Skip to main content

Puisi Kapan | Puisi Sampai Kapan

Puisi Kapan | Puisi Sampai Kapan
Puisi kapan. Kata kapan merupakan sebuh kata tanya untuk menanyakan waktu. Kata kapan memiliki arti dalam kelas pronomina atau kata ganti sehingga kapan dapat menggantikan nomina atau frasa nomina. kata kapan sering kita jumpai dalam puisi seperti kapan lagi, kapan aku bahagia, kapan kita bertemu dan lain sebagainya.

Berkaitan dengan kata kapan, berikut ini, puisi berjudul kapan, bagaimana cerita dibalik rangkaian bait baitnya, untuk selengkapnya silahkan disimak saja berikut ini, puisinya,

Puisi Kapan
Oleh:DS

Kapan lagi kita melihat bintang
Berdua dimalam penuh kenangan
Hangat jemari erat menggenggam
Dijalan ini kita bergandengan.

Serasa malam enggan hadirkan pagi
Bercengkerama dimalam berpelangi
Bertatap hilang jemu
Bersenyum tak lekas laju

kapan
Purworejo 24 10 15


PUISI KAPAN

kapan langkahmu melintasi dadaku
kapan kau membelah dan menjahit waktuku
kapan kau datang ke tempat asalku
sambil bawa bunga paling wangi nomor satu
sebelum aku mengingatmu melambaikan tangan terus melaju


PUISI SAMPAI KAPAN
Oleh: Sherin Ayu

Kemana lagi harus mencari
Desiran angin yang pernah singgah di hati
Menyejukkan dan membelai nurani
Siang malam tiada henti mencari
Tiada dapat ditemui
Berapa lama lagi harus menunggu
Datangnya sang bayu
Yang dulu menerpa wajah ini syahdu
Menyejukkan hausnya rindu
Yang menggebu
Sampai kapan harus kutahan
Kehausan yang makin terasakan
Membuat kering kerontang perasaan


PUISI TANPA TANYA KAPAN MENUAI
Oleh: Gading Kuning

Masih kutulis kisah yang tak kunjung selesai.
Bagai perjalanan jauh yang tak juga sampai.
Adakalanya lelah dan gontai.
Lalu rebah dengan rasa terbengkalai.
Adakalanya gagah terus melangkah tak hendak lalai.
Lalu rehat di tebing cakrawala dengan senyum permai.

Adakalanya sunyi hanya terdengar nyanyian hati.
Merdunya syahdu merindu genggam jemari yang bukan mimpi.
Adakalanya bising kaleng rombeng dibanting-banting.
Lebih riuh lebih gaduh lebih pekakkan kuping.

Masih kutulis kisah yang tak kunjung selesai.
Tanpa bertanya kapan waktunya menuai.


Demikianlah puisi berjudul kapan, baca juga puisi pusi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.