Skip to main content

Puisi Terlukis Selendang

Puisi Terlukis Selendang
Puisi terlukis selendang lirih seruni mengais perih malam kesàl lewat membawa lara Matahari pun gusar sinar silih kering ranting terbanting, bila dipadu padan sutera biarlah selendang jadi sampah tak terarah tergolek lemah dilimbah tak terjamah.

Pragraf diatas salah satu penggalan bait dari dua puisi di kesempatan ini, dan judul terlukis selendang merupakan kombinasi dari dua judul puisi tersebut, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi terlukis
  2. Puisi selendang
Bagaimana cerita dan makna dari kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI TERLUKIS

Rembulan merah berselaput gundah
binar pudar di pelatar ingkar
lirih seruni mengais perih
malam kesàl lewat membawa lara

Mataharipun gusar sinar silih
kering ranting terbanting
pias dàun terhempas ganas
pohon meranggas dilibas panas
tetes tak singgah pada tanah belah
seperti itukah yang terpisàh
alam besar terhampar terdampar
pada alam kecil yang terkucil

LL2709151211


PUISI SELENDANG

Bagaimana menggendongmu
kalau selendangnya kurang panjang
Bagaimana menyelimutimu
kalau selendangnya tipis terawang
Bagaimana membalut lukamu
kalau selendangnya robek penuh lobang
Bagaimana menari denganmu
kalau selendangnya tak terpasang

Selendang telah kusam kumal
koyak terdepak terinjak tak ayal
katanya kain tak sesuai selera
rancu bila dipadu padan sutera
biarlah selendang jadi sampah tak terarah
tergolek lemah dilimbah tak terjamah

Selendang robek sulit dijàhit
apalagi cara pandangnya sempit
warna selendang mulai memudar
tak apalah diselipkàn bila sekedar

LL2709151721

Demikianlah puisi terlukis selendang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.