Puisi Kasta
Sunday, September 20, 2015
Puisi kasta . Kasta biasanya di artikan sebagai pembagian manusia dalam masyarakat agʌma hindʋ. tapi terkadang juga kasta diartikan perbedaan keadaan sosial, golongan ( tingkat atau derajat ) dalam masyarakat. jadi kasta erat kaitan dengan kepercayaan atau keyakinan agʌma tertentu.
Berkaitan dengan kasta, puisi berikut ini berjudul kasta, di tulis oleh Redi Maechosa, bagaimana cerita puisiya yuk kita simak saja berikut ini.
Puisi Kasta
Seumpama mawar merah merekah indah dipagi hari.
Seindah panorama sunset senja surga.
Begitulah bahkan lebih gʌmbaran indahnya impian kita.
Begitu manis rasanya cinta yang ku kecap bersamamu.
Itu dulu, ya itu memang dulu . .
Namun masih saja terkenang dalam ingatku.
Saat aku sendiri duduk dalam dingin malam.
Acap kali dia kembali datang menghantui.
Aku mencintaimu dan begitupun denganmu.
Kau mengasihiku setulus hati dan aku jua padamu.
Tapi apalah daya diri kita hanya wayang dalam lakon sandiwara.
Takdir cinta tak menginginkan kita bersama.
Kini kau harus pergi dengannya yang tak kau cinta.
Dan aku pun harus hidup bersama yang tak ku cinta.
Kasta yang berbeda menjadi dinding pembatas hubungan kita.
Namun do'aku terbaikku akan selalu bersama setiap waktumu
---------
Demikianlah puisi kasta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kasta, puisi berikut ini berjudul kasta, di tulis oleh Redi Maechosa, bagaimana cerita puisiya yuk kita simak saja berikut ini.
Puisi Kasta
Oleh : Redi Maechosa
Seumpama mawar merah merekah indah dipagi hari.Seindah panorama sunset senja surga.
Begitulah bahkan lebih gʌmbaran indahnya impian kita.
Begitu manis rasanya cinta yang ku kecap bersamamu.
Itu dulu, ya itu memang dulu . .
Namun masih saja terkenang dalam ingatku.
Saat aku sendiri duduk dalam dingin malam.
Acap kali dia kembali datang menghantui.
Aku mencintaimu dan begitupun denganmu.
Kau mengasihiku setulus hati dan aku jua padamu.
Tapi apalah daya diri kita hanya wayang dalam lakon sandiwara.
Takdir cinta tak menginginkan kita bersama.
Kini kau harus pergi dengannya yang tak kau cinta.
Dan aku pun harus hidup bersama yang tak ku cinta.
Kasta yang berbeda menjadi dinding pembatas hubungan kita.
Namun do'aku terbaikku akan selalu bersama setiap waktumu
---------
Demikianlah puisi kasta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
